Perempuan Ini Merekrut dan Melatih Pasukan Jihad

Reporter

Editor

Senin, 9 Juli 2012 15:17 WIB

samantha lewthwaite. telegraph.co.uk

TEMPO.CO , London - Perempuan tersangka teroris, Samantha Lewthwaite, diduga berada di Somalia untuk merekrut dan melatih para perempuan yang dijadikan pasukan jihad.

Lewthwaite, bekas istri salah seorang pelaku pengeboman 7/7 di London, Inggris, terbang ke kota pesisir Kenya, Mombasa, pada Desember tahun lalu setelah polisi mengungkap rencana penyerangan terhadap hotel dengan bom kimia.

Sejak itu perempuan 28 tahun ini tak pernah menampakkan diri. Lewthwaite diburu oleh kepolisian Inggris, Kenya, dan Interpol.

Seperti dikutip sebuah blog di laman Muslim Youth Centre, sebuah gerakan radikal pro-jihad di Kenya, Lewthwaite berada di Somalia berkaitan dengan serangan teror di wilayah Afrika timur.

Blog yang ditulis seorang perempuan Tanzania simpatisan gerakan itu menyatakan Lewthwaite dikenal di lingkungan teroris sebagai "Dada Mzungu", yang berarti "saudari putih" dalam bahasa Swahili.

"Lebih dari lima kali 'Dada Mzungu' mengalahkan kaum kafir (non-Islam) di Kenya dan Tanzania,” perempuan itu menulis seperti dikutip Daily Telegraph, Ahad, 8 Juli 2012.

Dia menulis, "Dada Mzungu" menyerahkan hidupnya sebagai serdadu Allah. Di Somalia, dia menulis, Lewthwaite memimpin "pasukan teror mujahid yang seluruhnya perempuan" serta mengendalikan operasi melawan kaum kafir.

Sumber di kepolisian Mombasa mengatakan, menurut intelijen mereka, Lewthwaite berada di Somalia selatan. Dia dilindungi oleh al-Shabaab, tentara Islam militan Somalia.

“Kami tidak bisa mengatakan dia terkait dengan serangan teroris di Kenya, tapi ini sesuai dengan informasi kami bahwa dia bersama al-Shabaab di Somalia,” ujar seorang pejabat senior lembaga anti-teror Mombasa.

“Bahkan jika dia melatih orang di sana untuk jihad, dia akan menyadari kami menunggunya di sini dan dia tidak akan berhasil,” ujarnya.

Dalam catatan harian milik Lewthwaite yang ditemukan Maret silam terungkap dia menginginkan anaknya menjadi "mujahid". Hal itu terungkap setelah dia menyaksikan suaminya, Habib Saleh Ghani, yang diburu polisi Kenya, berbincang dengan kedua anaknya.

“Dia bertanya kepada putra saya yang berusia delapan tahun dan putri saya yang berusia lima tahun mau menjadi apa setelah besar nanti. Keduanya punya banyak jawaban, tapi keduanya setuju menjadi seorang mujahid,” tulisnya.

Pengeboman di London pada 7 Juli 2005, yang dikenal dengan pengeboman 7/7, merupakan serangkaian bom bunuh diri yang menyerang ibu kota Inggris itu. Targetnya, warga sipil yang menggunakan sistem transportasi umum pada jam-jam sibuk pagi hari.

Pada pagi hari itu empat tersangka teroris meledakkan empat bom. Tiga bom meledak di kereta bawah tanah London dan bom keempat meledak di bus tingkat di Lapangan Tavistock. Sejumlah 52 orang, termasuk empat tersangka, tewas dalam ledakan itu dan lebih dari 700 orang lainnya terluka.

TELEGRAPH | SAPTO YUNUS





Berita Terpopuler
Putri Kerajaan Arab Saudi Minta Suaka ke Inggris

Telat Suguhkan Hidangan, Koki Restoran Ditembak

Kim Jong Un Tonton Mickey Mouse dan Winnie?

Makin Banyak Sekolah di AS Pisahkan Siswa

Puluhan Ribu Orang Berburu ''Viagra'' di Himalaya
Jangan Makan Brokoli di Cina
Konser Anti Nuklir Digelar di Tokyo

Xanana Masih Emoh Bicara Koalisi


Advertising
Advertising




Berita terkait

Pertama Kali Amerika Gunakan Rudal Serang ISIS di Somalia

4 November 2017

Pertama Kali Amerika Gunakan Rudal Serang ISIS di Somalia

Pertama kali Amerika menggunakan rudal untuk menyerang ISIS di satu desa terpencil di Somalia.

Baca Selengkapnya

Sudah 200 Orang Tewas Akibat Bom Meledak di Somalia

16 Oktober 2017

Sudah 200 Orang Tewas Akibat Bom Meledak di Somalia

Jumlah korban tewas akibat ledakan bom di Somalia kini bertambah menjadi 200 orang, sementara seratus lain terluka.

Baca Selengkapnya

85 Orang Tewas Diterjang Bom, Somalia Berkabung 3 Hari

15 Oktober 2017

85 Orang Tewas Diterjang Bom, Somalia Berkabung 3 Hari

Bom meledak di 2 lokasi di Somalia, menewaskan 53 orang dan melukai sedikitnya 60 orang.

Baca Selengkapnya

Warga Somali Sambut Pesawat Mendarat Malam untuk Pertama Kali

27 September 2017

Warga Somali Sambut Pesawat Mendarat Malam untuk Pertama Kali

Warga Somalia gembira menyambut pesawat penumpang mendarat pada malam hari untuk pertama kali.

Baca Selengkapnya

Sambut Ramadan, Pangeran Saudi Kirim Makanan ke Somalia

19 Mei 2017

Sambut Ramadan, Pangeran Saudi Kirim Makanan ke Somalia

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Nayef bin Abdulaziz, memerintahkan distribusi puluhan ribu keranjang makanan bagi warga Somalia

Baca Selengkapnya

Disangka Milisi Al Shabaab, Menteri Ini Tewas Ditembak Tentara

5 Mei 2017

Disangka Milisi Al Shabaab, Menteri Ini Tewas Ditembak Tentara

entara Somalia menembak Menteri Pekerjaan Sipil Abbas Abdullahi Sheikh Siraji hingga tewas karena disangka sebagai milisi ekstrimis al Shabaab.

Baca Selengkapnya

Presiden Somalia Umumkan Perang Melawan Milisi al-Shabab

7 April 2017

Presiden Somalia Umumkan Perang Melawan Milisi al-Shabab

Presiden Somalia Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan negaranya dalam zona perang melawan kelompok milisi al-Shabab

Baca Selengkapnya

Kisah Bom Laptop Robek Lambung Pesawat Saat Terbang di Somalia  

2 April 2017

Kisah Bom Laptop Robek Lambung Pesawat Saat Terbang di Somalia  

Ingat bom laptop yang meledak di pesawat Daallo Airlines saat terbang menuju Djibouti dari Mogadishu, Somalia? Begini kisahnya.

Baca Selengkapnya

Setelah Lima Tahun Aman, Perompak Somalia Kembali Beraksi

16 Maret 2017

Setelah Lima Tahun Aman, Perompak Somalia Kembali Beraksi

Setelah lima tahun aman,perompak Somalia kembali bereaksi di perairan negara itu dengan membajar kapal Aris 13 pada Senin, 13 Maret 2017.

Baca Selengkapnya

Bencana Kelaparan, 110 Warga Somalia Tewas dalam 48 Jam

6 Maret 2017

Bencana Kelaparan, 110 Warga Somalia Tewas dalam 48 Jam

Bencana kelaparan di Somalia telah menelan korban jiwa sedikitnya 110 orang dalam kurun waktu 48 jam.

Baca Selengkapnya