TEMPO.CO, Oxford- Setelah tertunda selama 19 tahun, akhirnya Aung Saan Su Kyi, pemimpin oposisi Myanmar, menghadiri upacara penganugerahaan gelar Doktor Honoris Causa oleh University of Oxford. Acara berlangsung di gedung Sheldonian Theater pada 20 Juni 2012. Suu Kyi menerima gelar tersebut bersama 7 tokoh besar lainnya, di antaranya Presiden Harvard University, Professor Drew Faust, dan Chairman Sony Corporation, Sir Howard Stringer.
Kunjungan Suu Kyi ke Oxford sangat istimewa. Ia pernah menetap lebih dari satu dekade dan berkeluarga bersama suaminya, Michael Aris, yang meninggal dunia karena kanker pada 1999. Kunjungan ini juga merupakan momen pribadinya yang penting karena untuk pertama kalinya semenjak menjadi tahanan rumah di Myanmar dapat bertemu dan berkumpul dengan dua anaknya yang telah menginjak usia dewasa, yakni Alexander dan Kim.
Lebih dari 900 tamu undangan memenuhi Sheldonian Theater. Para tamu terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pimpinan University of Oxford. Seperti yang disaksikan Tempo, upacara penganugerahaan gelar Doktor HC yang dipimpin chancellor dari University of Oxford, Chris Patten, dimulai tepat pukul 11:30 sesuai dengan agenda.
Aung San Suu Kyi memulai pidatonya dengan teringat masa-masa indahnya saat menimba ilmu di University of Oxford, ketika dia menjadi satu-satunya mahasiswi di angkatannya yang berasal dari Myanmar.
Suu Kyi mengingatkan banyak orang memberikan harapan terlalu tinggi terhadap Myanmar. "Saat ini ibaratnya Myanmar baru memulai perjalanan, di mana masih banyak hal yang belum terwujud."
Suu Kyi mengajak berbagai pihak dari seluruh dunia membantu dan bersama-sama mewujudkan pembangunan di Myanmar. "Hal ini dapat dilakukan dalam bentuk investasi yang bertanggung jawab dengan memberikan keuntungan timbal balik bagi rakyat Myanmar dan investor itu sendiri," tutur Suu Kyi. "Investasi tersebut seharusnya bersahabat dengan nilai–nilai demokrasi dan hak asasi manusia."
Kepala Partai National League of Democracy (NLD) Dr. Win Naing mengaku mendukung langkah Aung San Suu Kyi melakukan rekonsiliasi dengan Presiden Myanmar Thein Sein. Win Naing menjadi pelarian politik di Inggris lebih dari dua dekade ini. "Namun saya masih mempunyai reservasi terutama karena masih adanya faksi garis keras di militer yang menentang perubahan ini," ujarnya kepada Tempo di depan Trafagal Square di London pada 19 Juni 2012.
Dr. Win telah berjuang sejak umur 13 tahun dengan mengikuti jejak ayahnya yang merupakan anggota parlemen Burma pada 1950-an. Ia bersama istri, Dr. Khin Wynn New, meninggalkan negaranya kemudian menetap dan meneruskan perjuangan di Inggris. Berdasarkan klaim Dr. Win, jumlah pengurus NLD sebanyak 50 orang dan selama ini melakukan lobi-lobi di Inggris guna mendukung pengurus pusat yang organisasinya praktis dibekukan pemerintah junta militer di Myanmar.
VISHNU JUWONO
Berita terkait
Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta
17 hari lalu
Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.
Baca SelengkapnyaSekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar
33 hari lalu
Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional
43 hari lalu
Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.
Baca SelengkapnyaRumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar
48 hari lalu
Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu
Baca SelengkapnyaKomisi Tinggi HAM PBB: Akses Junta Myanmar terhadap Senjata dan Uang Harus Diputus
1 Maret 2024
Komisi Tinggi HAM PBB menyoroti isu yang masih berlangsung di Myanmar, yaitu kekuasaan junta Myanmar dan persekusi etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPertama dalam Tiga Tahun, Pejabat Junta Myanmar Hadiri Pertemuan ASEAN di Laos
29 Januari 2024
ASEAN pada Oktober 2021 memutuskan bahwa hanya perwakilan nonpolitik dari junta Myanmar saja yang diperbolehkan hadir pada pertemuan ASEAN.
Baca SelengkapnyaPengadilan Myanmar: Situs Tahanan Rumah Aung San Suu Kyi Dilelang $90 Juta
25 Januari 2024
Pengadilan di Myanmar melelang vila tempat mantan pemimpin dan ikon demokrasi Aung San Suu Kyi menghabiskan 15 tahun dalam tahanan rumah.
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar Bebaskan 9,652 Tahanan, termasuk 114 Orang Asing
5 Januari 2024
Pemerintah junta Myanmar akan membebaskan banyak tahanan berdasarkan amnesti untuk memperingati hari kemerdekaan negara setiap 4 Januari.
Baca SelengkapnyaJunta Myanmar Hadapi Serangan Hebat dari Pemberontak di Tiga Negara Bagian
16 November 2023
Junta Myanmar juga menyerukan kepada warganya yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas.
Baca SelengkapnyaKalah dari Aliansi Pemberontak, Junta Myanmar Hadapi Ujian Terbesar Sejak Kudeta
11 November 2023
Aliansi pemberontak telah merebut sebagian wilayah utara dari junta Myanmar, sebuah kemenangan paling signifikan sejak kudeta 2021.
Baca Selengkapnya