Shahabuddin Diunggulkan Jadi PM Pakistan

Reporter

Editor

Kamis, 21 Juni 2012 10:52 WIB

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyambut Menteri Federal Pakistan Perindustrian Tekstil Makhdoom Shahabuddin setelah pembukaan Konferensi Tingkat Menteri ke-16 Gerakan Non-Blok (GNB) di Nusa Dua, Bali, 25 Mei 2011. REUTERS/Enny Nuraheni

TEMPO.CO, Islamabad - Makhdoom Shahabuddin yang pernah menjadi pembantu pemerintahan Benazir Bhutto dan Yusuf Raza Gilani dinominasikan menjadi perdana menteri Pakistan. Keputusan Presiden Asif Ali Zardari ini mengunggulkan Menteri Tekstil Makhdoom Shahabuddin diambil cepat menyusul vonis Mahkamah Agung Pakistan yang membatalkan jabatan Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani. Yusuf Reza dianggap menghina pengadilan, yakni menolak meminta pemerintah Swiss membuka aib korupsi Presiden Zardari.

Nama Makhdoom Shahabuddin, yang juga pernah menjadi pembantu dekat PM Benazhir Buhtto dan PM Yusuf Raza Gilani, akan diajukan Presiden Azrdri ke Parlemen, Jumat, 22 Juni 2012, untuk disetujui sebagai Perdana Menteri Pakistan. Demikian siaran media setempat, Rabu, 20 Juni 2012.

Dia merupakan anggota Dewan Nasional dan pemimpin Partai Rakyat Pakistan berasal dari kawasan selatan Punjab. Televisi pemerintah dalam siarannya melaporkan menteri lainnya, Raja Pervez Ashraf, akan disiapkan menjadi Menteri Tekstil.

Mahkamah Agung mendiskualifikasi jabatan Perdana Menteri Gilani, Selasa, 19 Juni 2012, dua bulan setelah pengadilan tinggi Pakistan menganggap Perdana Menteri melakukan penghinaan karena menolak mengajukan permintaan terhadap pemerintah Swiss untuk membuka borok korupsi Presiden Zardari.

Pengumuman nama pengganti Gilani disampaikan oleh Presiden Zardari, yang juga menjabat sebagai salah satu pimpinan partai, dalam sebuah rapat yang dihadiri para petinggi partai Partai Rakyat Pakistan. Hampir semua peserta pada pertemuan darurat itu mendukung Shahabuddin maju dalam pemilihan calon Perdana Menteri.

Tuduhan korupsi yang dialamatkan ke Presiden Zardai terjadi pada 1990 ketika almarhumah istrinya, Benazir Buttho, menjabat sebagai Perdana Menteri. Mereka menuduh menggunakan Bank Swiss untuk melakukan pencucian uang. Presiden Zardari menanggapi semua tuduhan yang dialamatkan kepadanya memiliki agenda politik.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

17 Juli 2016

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

Puluhan personel TNI berbaris melakukan persiapan penghormatan kepada iringan jenazah yang diangkat oleh 6 prajurit TNI berpakaian lengkap.

Baca Selengkapnya

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

20 Mei 2015

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

Busyro mengenal Burhan sejak kecil karena bertetangga di Kampung Notoprajan Ngampilan, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

20 Mei 2015

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

Mantan Wakil Presiden Boediono menilai tugas dan tanggung jawab yang diemban Dubes Burhan termasuk golongan tugas yang "tidak enak".

Baca Selengkapnya

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

20 Mei 2015

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.

Baca Selengkapnya

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

20 Mei 2015

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

Pakistan bertanggung jawab atas perawatan Dubes Burhan Muhammad, meskipun Burhan berpindah rumah sakit ke Singapura pasca-kecelakaan helikopter.

Baca Selengkapnya

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

20 Mei 2015

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.

Baca Selengkapnya

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

20 Mei 2015

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

Wakil Menlu AM Fachir membantah tertahannya jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad lantaran lemahnya lobi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

20 Mei 2015

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

Wakil Menlu Abdurrahman Mohammad Fachir meminta kasus tertahannya jasad Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tidak dipersoalkan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

20 Mei 2015

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau dikenal AM Fachir bernostalgia di rumah duka Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad

Baca Selengkapnya

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

19 Mei 2015

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

Belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya