TEMPO.CO , Bucharest - Mantan Perdana Menteri Rumania, Adrian Nastase, menembak dan melukai dirinya sendiri pada Rabu dalam sebuah upaya dugaan bunuh diri. Aksi ini dilakukan beberapa jam setelah pengadilan tertinggi negara itu memutuskan ia harus menjalani hukuman penjara dua tahun atas tuduhan korupsi. Laporan media mengatakan ia menembak lehernya.
Nastase akan menjadi politikus Rumania paling senior yang di penjara sejak jatuhnya komunisme tahun 1989. Dia dijatuhi hukuman penjara karena secara ilegal mengumpulkan dana bagi kampanye presidennya--yang berakhir dengan kegagalan--dan Mahkamah Agung menguatkan putusan pengadilan di bawahnya.
Sidang mengirim sinyal ke Uni Eropa untuk menindak korupsi endemik di wilayah ini. Sistem hukum Eropa Timur sering dikritik karena berada di bawah pengaruh politik.
Kantor berita Agerpres melaporkan bahwa kantor Jaksa Agung mengatakan pihaknya sedang menyelidiki usaha bunuh diri oleh mantan perdana menteri.
Rabu lalu, Perdana Menteri Victor Ponta, sekutu dekatnya, mengunjungi Nastase di rumah sakit dan mengatakan kondisinya "di bawah kontrol". "Hak dan kewajiban saya untuk mengunjunginya," kata Ponta. "Aku tidak bisa tinggal di rumah tanpa melihat apa yang salah."
Ponta tidak memerinci luka Nastase. Tapi kantor berita Mediafax menyatakan dia menembak dirinya sendiri di leher setelah polisi tiba di rumahnya untuk menangkapnya.
Gambar disiarkan di Antena 3 menunjukkan Nastase dibawa dibawa keluar dari ambulans ke rumah sakit dengan tandu dan ditutupi dengan selimut biru. Pengacaranya, Ion Cazacu, menyatakan Nastase kini dalam kondisi sadar. "Saya berbicara dengannya setelah putusan pengadilan. Dia tenang dan bertanggung jawab," ucap Cazacu.
Serban Bradisteanu, seorang dokter di rumah sakit, mengatakan kemungkinan ia akan beroperasi pada Kamis setelah Nastase sudah stabil. Dia mengatakan Nastase dapat berbicara, meski dengan susah payah.
Nastase, yang akan berusia 62 tahun pada hari Jumat, telah menegaskan bahwa kasus terhadap dirinya bermotif politik dan mengindikasikan dia akan dibawa ke Pengadilan HAM Eropa. Dia telah menyatakan bahwa hukuman itu tidak adil. Dia juga mengungkapkan sangat melelahkan selama delapan tahun diadili, merasa seperti hukuman penjara sendiri.
Nastase adalah Perdana Menteri Rumania 2000-2004 dan memimpin Partai Demokrasi Sosial dari 2000 hingga 2005. Dia juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dari 1990 sampai 1992 serta menjadi anggota parlemen.
Hakim menemukan Nastase bersalah karena menggunakan dana tak halal untuk meraih kursi kepresidenan. Nastase kalah dari Presiden Traian Basescu.
Menurut laporan Transparency International 2011, Rumania adalah salah satu negara paling korup di Uni Eropa, yang bergabung pada 2007.
ABC NEWS | TRIP B
Berita terkait
Keris Abad 18 Ditemukan di Sungai Wales
5 Mei 2017
Keris peninggalan abad 18 ditemukan di sungai di Wales.
Baca SelengkapnyaDukung Suriah, Rusia Bakal Kena Sanksi Negara G7
11 April 2017
Sanksi Negara G7 terhadap Rusia diharapkan dapat mengakhiri krisis di Suriah.
Baca SelengkapnyaErdogan: Warga Turki di Eropa Miliki Lima Anak dan Beli Mobil Mewah
18 Maret 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan agar warga Turki yang tinggal di Eropa untuk memiliki minimal lima anak dan hidup mewah. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaErdogan Tuding Eropa Picu Perang Salib
17 Maret 2017
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menuding negara-negara Eropa berupa membenturkan umat Kristen dan Islam seperti masa Perang Salib.
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri Turki: Perang Agama Dimulai dari Eropa
16 Maret 2017
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu menyatakan Eropa sedang mengarah pada terjadinya perang agama.
Baca SelengkapnyaKunjungi AS, Angela Merkel Didampingi Bos Siemens dan BMW
14 Maret 2017
Trump dijadwalkan bertemu dengan Merkel pada Selasa besok di Washington.
Baca SelengkapnyaPolling: Mayoritas Warga Eropa Tolak Imigran Negara Muslim
8 Februari 2017
Hasil polling Chatham House menyebutkan, mayoritas warga Eropa menginginkan masuknya imigran dari negara-negara mayoritas muslim dihentikan.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Prancis Le Pen: 2017, Tahun Kebangkitan Eropa
22 Januari 2017
Kandidat presiden Prancis Marine Le Pen mengatakan tahun 2016 merupakan tahun kebangkitan dunia Anglo-Saxon.
Baca SelengkapnyaBerita Hoax Ancam Pemilu di Eropa
2 Januari 2017
Eropa bersiap memerangi serangan-serangan dunia maya dan misinformasi seperti tampak di pemilu Amerika Serikat pada November lalu.
Baca SelengkapnyaEropa Ramai-ramai Memerangi Berita Hoax
2 Januari 2017
Negara-negara anggota Uni Eropa didesak membentuk jejaring lembaga-lembaga publik untuk memerangi beredarnya berita-berita palsu.
Baca Selengkapnya