FSA Beri Tenggat 48 Jam kepada Pemerintah Suriah  

Reporter

Editor

Kamis, 31 Mei 2012 12:47 WIB

Petugas keamanan berjag di lokasi ledakan di Damaskus, Suriah (10/5). REUTERS/Khaled al-Hariri

TEMPO.CO , Damaskus - Angkatan Bersenjata Pembebasan Suriah (FSA) memberikan tenggat 48 jam kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk melaksanakan gencatan senjata sesuai dengan rencana tim pengamat Persatuan Bangsa-Bangsa. Menurut Kolonel Qassim Saadeddine, salah satu pejabat militer, jika ultimatum tidak direspons hingga Jumat, 1 Juni 2012, FSA akan mempertimbangkan untuk tidak terikat pada rencana perdamaian.

Di antara rencana perdamaian itu adalah mengembalikan pasukan pemerintah ke barak.
Kolonel Saadeddine dalam sebuah rekaman video yang disiarkan secara online mengatakan pemerintah harus menerapkan segera gencatan senjata. Bentuknya menarik pasukan, tank, dan artileri dari kota-kota dan perkampungan di Suriah.

"Hal terebut harus dilaksanakan, termasuk mengizinkan bantuan kemanusiaan ke seluruh kawasan dan membebaskan semua tahanan. Rezim juga harus bersedia melakukan negosiasi secara serius dengan bantuan PBB untuk menyerahkan kekuasaan kepada rakyat Suriah," tutur dia.

Koresponden BBC melaporkan FSA merupakan kelompok bersenjata dengan perlengkapan tempur yang tak memadai dan tak siap menghadapi pertempuran melawan senjata berat, termasuk tembakan tank dan pasukan pemerintah. Namun PBB membenarkan bahwa FSA masih melanjutkan penguasaannya terhadap sejumlah kota secara signifikan.

FSA adalah kelompok bersenjata yang didirikan pada 29 Juli 2011 dipimpin oleh Kolonel Riad al-Asaad. Anggota kelompok ini berasal dari warga sipil yang melakukan perlawanan kepada pemerintah dan anggota militer desersi yang berniat menjatuhkan pemerintah.

Dalam pernyataannya kepada media usai deklarasi pembentukan FSA, al-Asaad mengumumkan bahwa organisasi yang dipimpinnya akan bekerja sama dengan pengunjuk rasa untuk melawan sistem dan menuduh pasukan keamanan pemerintah telah menyerang warga sipil.

Dia menuturkan FSA tak memiliki tujuan politik kecuali meminta Presiden Suriah Bashar al-Assad turun. FSA mengklaim bahwa konflik di Suriah tak terkait dengan sektarian karena tujuan FSA adalah semata-mata ingin menjatuhkan rezim bersama rakyat Suriah.

Riad al-Asaad mengatakan organisasinya telah merger dengan Gerakan Pembebasan Pejabat (ħarakat al-ḍubbaṭ al-aħrar) pada 23 September 2011 sekaligus menjadi kelompok oposisi utama penentang pemerintah. Hingga saat ini FSA memiliki 40 ribu pasukan bersenjata berasal dari tentara pembelot.

Untuk melancarkan perlawanan, FSA memperkuat basisnya di kawasan urban dan pinggiran kota antara lain di Idlib, Alepo, pusat kawasan Homs, Hama dan Rastan, kawasan pesisir Latakia, selatan negara (Deraa dan Houran), sebelah timur (Dayr al-Zar, Abu kamal) dan di kawasan Damaskus.

BBC | CHOIRUL

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya