Pakistan Hukum Penemu Osama bin Laden

Reporter

Editor

Kamis, 24 Mei 2012 11:36 WIB

Dokter Pakistan Shakeel Afridi yang terekam oleh video TV di Pakistan. Shakeel Afridi merupakan seseorang yang menolong CIA dalam menemukan Osama Bin Laden. REUTERS/Geo News via Reuters TV.

TEMPO.CO, Islamabad - Pakistan menjatuhkan hukuman penjara kepada seorang dokter ahli bedah selama 33 tahun karena telah membantu CIA menemukan persembunyian Osama bin Laden, demikian keterangan pejabat Pakistan kepada pers, Rabu, 23 Mei 2012.

Shakeel Afridi, yang dipecat sebagai seorang dokter oleh pemerintah dua bulan lalu, Rabu, 23 Mei 2012, dinyatakan bersalah oleh sistem hukum di Distrik Khyber, kawasan yang memiliki hak otonomi dalam menentukan sistem hukum.

Selain kurungan jeruji besi, dia juga didenda uang sebesar 320 ribu rupee (sekitar Rp 32 juta). Afridi merupakan dokter praktek yang sudah bertahun-tahun mengabdikan diri di kawasan Khyber, kawasan basis pendukung Taliban-Pakistan dan pejuang Al-Qaidah, sebagai ahli bedah.

Saat hukuman tersebut dijatuhkan majelis hakim, Afridi tidak hadir di pengadilan serta tak memberikan pembelaan. Dalam sistem hukum setempat, dia tidak diperkenankan mendapatkan pembelaan dari pengacara.

"Dia dijatuhi hukuman penjara 33 tahun dan segera dipindahkan ke lapas di Peshawar setelah keputusan disampaikan oleh pengadilan lokal," ujar juru bicara pemerintahan administrasi Khyber, Mohammad Siddiq.

Januari lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta membenarkan bahwa Afridi telah bekerja sama dengan Dinas Intelijen Amerika Serikat untuk mengumpulkan DNA. Pekerjaan tersebut terkait untuk tugas memverifikasi kehadiran Osama di Pakistan.

Wartawan Al Jazeera, Imtiaz Tyab, melaporkan dari Islamabad, Afridi sangat terkenal sebagai seorang dokter ahli bedah di kawasan Khyber. "Dia ditangkap dua pekan setelah operasi perburuan Bin Laden sukses berkat bantuannya."

Afridi bekerja selama bertahun-tahun di kawasan pedalaman Khyber, sebuah daerah yang dikuasai oleh Taliban Pakistan dan pejuang Al-Qaidah. Pada Oktober tahun lalu, Afridi diadili dengan alasan pengkhianatan. "Dia sama sekali tidak mengkhianati Pakistan," kata Panetta kepada televisi CBS dalam sebuah acara wawancara Januari lalu.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya