TEMPO.CO , Chicago - Para pemimpin Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sepakat menarik pasukannya dari Afganistan. Mereka juga mengamini keputusan pertemuan di Chicago, Senin, 21 Mei 2012, bahwa seluruh persoalan keamanan akan diserahkan ke pemerintah Afganistan mulai pertengahan tahun depan.
Pertemuan negara-negara sekutu di Chicago, Senin, 21 Mei 2012, menyatakan komit untuk mendukung Amerika Serikat yang secara resmi menarik pasukannya secara gradual hingga akhir 2014. Setelah itu misi NATO di Afganistan hanya terbatas pada memberikan bantuan pelatihan dan nasihat militer ke pemerintah Afganistan.
"Kami berdiri di belakang bangsa Afganistan. Mereka tidak akan sendirian," Presiden Barack Obama menuturkan hasil pertemuan. "Kami saat ini sangat kompak, bertanggung jawab untuk mengakhiri perang di Afganistan."
Pertemuan di Chicago berlangsung dua hari dihadiri 50 pemimpin negara, termasuk 28 pemimpin negara-negara NATO serta Presiden Afganistan Hamid Karzai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.
Dalam pertemuan itu para pemimpin negara-negara sekutu juga menyepakati desakan Presiden baru Prancis, Francois Hollande, untuk mempercepat penarikan pasukannya pada 31 Desember atau dua tahun lebih cepat dari jadwal NATO.
Sementara itu pada pertemuan tersebut Pakistan tetap ngotot tak bersedia membuka rute suplai kebutuhan NATO di Afganistan menyusul tewasnya 24 tentara mereka oleh serangan udara Amerika Serikat.
Namun menurut Obama dan Komandan NATO, Fogh Rasmussen, masalah tersebut bakal segera terpecahkan. "Kami benar-benar mengalami kemajuan sangat berarti," kata Obama.
Komunike akhir pertemuan meratifikasi rencana NATO menyerahkan seluruh pasukan tempur dan keamanan ke Afganistan pertengahan 2013 dan penarikan 130 ribu pasukan berakhir pada 2014.
Sekretaris Jenderal NATO mengatakan bahwa aliansi internasional tetap komit pada keamanan dan demokratisasi di Afganistan. Pada akhirnya, ujar dia, kehadiran NATO di Afagnistan pada 2014 selanjutnya hanya memberikan saran dan pelatihan militer. Pekan lalu Presiden Hamid Karzai mengumumkan bahwa pasukannya siap mengambil alih keamanan di beberapa provinsi baru.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya