TEMPO.CO, Islamabad - Dalam sebuah video tiga menit yang diunggah di Internet, Warren Weinstein meminta Presiden Amerika Serikat untuk memenuhi tuntutan penculiknya di Pakistan dengan imbalan hidupnya.
Weinstein adalah salah satu dari makin banyaknya pekerja bantuan yang diculik di bawah todongan senjata oleh kelompok ekstrem garis keras dan kelompok kriminal di Pakistan. Mereka menuntut uang tebusan dengan imbalan kehidupan tawanan mereka itu.
"Saya sangat khawatir tentang masa depan dan tidak terlalu optimistis tentang situasi ini," kata seorang pekerja bantuan Inggris yang berbasis di Islamabad, yang minta tidak disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara.
Menurut Forum Pakistan untuk Kemanusiaan (PHF), sebuah koalisi organisasi kemanusiaan, 19 relawan kemanusiaan telah dibunuh di Pakistan sejak 2009 dan setidaknya 23 telah diculik.
Dalam dua bulan pertama tahun ini saja, lima pekerja bantuan diculik dan tiga tewas dalam kasus terpisah, menurut PHF. Di antara mereka, termasuk Khalil Rasjed Dale, seorang pekerja sosial 60 tahun yang bergabung dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), yang tubuhnya ditemukan dibuang di barat daya Kota Quetta pada bulan April, empat bulan setelah ia diculik di bawah todongan senjata.
ICRC menolak untuk mengomentari laporan bahwa Dale dipenggal. ICRC hanya mengatakan pembunuhan itu sangat brutal. Sebuah catatan ditemukan pada tubuh Dale yang mengatakan ia telah dibunuh karena tuntutan uang tebusan tidak dipenuhi.
PHF memperingatkan peningkatan pembunuhan dan penculikan lebih lanjut akan mengganggu kemampuan kelompok-kelompok bantuan untuk memberikan dukungan bagi jutaan warga Pakistan yang membutuhkan pertolongan.
ICRC telah memutuskan untuk menghentikan operasi di sebagian besar Pakistan. Palang Merah telah menempatkan 900 anggota staf dalam 'cuti dibayar' dan menerbangkan 80 staf internasional ke Islamabad, kata juru bicara, Christian Cardon.
Jacques de Maio, Kepala Operasi Palang Merah untuk Asia Selatan, menyatakan badan bantuan terpaksa "benar-benar menilai kembali keseimbangan antara dampak kemanusiaan dari kegiatan kami dan risiko yang dihadapi oleh staf kami".
Beberapa pekerja bantuan di Islamabad mengatakan keputusan ICRC untuk menghentikan sebagian besar pekerjaannya adalah tindakan drastis yang menempatkan jutaan Pakistan rentan dalam bahaya. Namun pekerja bantuan yang berbicara kepada CNN mengatakan jalan keluar yang terbaik diserahkan kepada masing-masing organisasi bantuan.
"Hanya jika dan ketika hal yang mengerikan terjadi, Anda bisa tahu bagaimana harus bereaksi. Saya tidak bisa mengatakan apa yang akan saya lakukan," katanya.
TRIP B | CNN
Berita terkait
Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan
8 Agustus 2017
Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya
29 Juli 2017
Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.
Baca SelengkapnyaFontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan
13 Juli 2017
Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang
26 Juni 2017
Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas
26 Juni 2017
Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.
Baca SelengkapnyaTruk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan
25 Juni 2017
Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.
Baca SelengkapnyaLukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati
19 Mei 2017
Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.
Baca SelengkapnyaDiketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda
13 Mei 2017
Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.
India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal
8 Mei 2017
Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.
Baca SelengkapnyaPakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban
3 Mei 2017
Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.
Baca Selengkapnya