Banjir di Nepal, 20 Tewas dan 44 Hilang

Reporter

Editor

Senin, 7 Mei 2012 19:36 WIB

Tim SAR dan penduduk lokal melakukan pencarian korban banjir di desa Kharapani di distrik Kaski district, sekitar 200 km barat Kathmandu, Nepal, Sabtu (5/5). AP/Krishnamani Baral

TEMPO.CO, Katmandhu - Tim penyelamat masih sibuk mencari korban yang terkubur lumpur dan puing bangunan akibat banjir yang melanda Nepal, Sabtu, 5 Mei 2012. Polisi mengatakan, air bah yang menyapu Nepal barat menimbulkan korban jiwa 20 orang dan lusinan lainnya hilang.

Selain itu, banjir juga melenyapkan sejumlah rumah, kendaraan, dan menghancurkan jembatan di dekat kota resor Pokhara, sekitar 125 kilometer sebelah barat Kathmandu. Bencana ini akibai tanggul sungai Seti jebol.

Petugas kepolisian melaporkan, banjir yang terjadi pada Sabtu, 5 Mei 2012, menyebabkan 44 orang hilang termasuk tiga wisatawan asal Ukraina. Pokhara merupakan kota terbesar nomor dua di Nepal setelah Kathmandu dan menjadi pintu gerbang menuju Pegunungan Annapurna, gunung tertinggi ke-10 di dunia. Wisatawan biasanya makukan treking ke kawasan Annapurna dari Pokhara.

Laporan lain menyebutkan, bencana air bah ini terjadi pada Sabtu pekan lalu ketika sebagian warga di sekitar Sungai Seti sedang mencuci pakaian, mandi, dan pikinik bersama keluarga dan teman-temannya. "Mereka menjadi korban banjir, berikut wisatawan asal UUkraina," kata polisi.

Petugas kepolisia, Shailesh Thapa, mengatakan polisi dan tentara dibantu warga desa gotong royong mencari korban yang tertimbun lumpur. Petugas juga menggunakan ekscavator untuk mencari korban. Korban asal Ukraina diidentifikasi bernama Oleksandr Dubinskiy, Ivan Malaknov, dan Alla Polonchuk.

Perdana Menteri Baburam Bhattarai langsung terbang ke kawasan bencana, Ahad, 6 Mei 2012, dan berbicara dengan warga desa bahwa pemerintah akan memberikan prioritas utama penyelamatan dan recovery. Dia juga mengumumkan keluarga yang ditinggalkan akan mendapatkan santunan sebesar 100 ribu rupee (sekitar Rp 11 juta) bagi yang kehilangan keluarga, sedangkan untuk yang kehilangan rumah memperoleh bantuan 25 ribu rupee (sekitar Rp 2,75 juta).

REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

9 Mei 2017

Kakek 85 Tahun Tewas, Nepal Akan Batasi Usia Pendaki Everest

Pemerintah Nepal akan segera membatasi usia pendaki Gunung Everest setelah seorang kakek berusia 85 tahun tewas saat berusaha menaiki puncak tertinggi

Baca Selengkapnya

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

6 Mei 2017

Pendaki Gunung Tertua di Dunia Asal Nepal Tewas di Everest

Menurutnya, usia bukan halangan mewujudkan mimpi.

Baca Selengkapnya

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

21 Desember 2016

Tradisi Chhaupadi di Nepal Makan Korban Remaja Putri  

Tradisi mengasingkan perempuan yang sedang haid di luar rumah di Nepal memakan korban seorang remaja putri. Tradisi ini sebenarnya sudah dilarang.

Baca Selengkapnya

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

3 Agustus 2016

Eks Pemimpin Pemberontak Maoist Jadi Perdana Menteri Nepal  

Mantan pemimpin pemberontak Maoist terpilih menjadi Perdana Menteri Nepal.

Baca Selengkapnya

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

29 Oktober 2015

Nepal Lantik Bidhya Devi Bhandari, Presiden Wanita Pertama

Bidhya Devi Bhandari, nama pemimpin berusia 54 tahun itu, berasal dari Partai Bersatu Marxist-Leninist Nepal.

Baca Selengkapnya

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

1 September 2015

Kado Ronaldo untuk Jetin, Bocah Nepal Korban Gempa

Jetin tertegun dengan hadiah yang dikirim Cristiano Ronaldo.

Baca Selengkapnya

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

28 Juli 2015

Pria Nepal Ini Gorok Leher Seorang Bocah, Alasannya...

Masyarakat di Desa Kudiya masih menganut kepercayaan kuno tentang kekuatan sihir dan entitas supranatural.

Baca Selengkapnya

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

12 Juli 2015

Di Nepal, Ada Desa Ginjal karena Banyak Warganya Jual Ginjal

Daerah ini disebut Desa Ginjal karena hampir semua orang yang tinggal di sana telah menjual ginjal mereka kepada pedagang organ tubuh manusia.

Baca Selengkapnya

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

25 Juni 2015

Gempa Nepal, India Siapkan Dana Bantuan Rp 13 triliun  

Cadangan devisa Nepal aman.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

31 Mei 2015

Sekolah di Nepal Buka Kembali Pasca Gempa Hebat

Fokus pembelajarannya pada bermain game dan kegiatan budaya untuk memulihkan trauma dari gempa hebat di Nepal.

Baca Selengkapnya