Pukuli Pelacur Brasil, Marinir Amerika Dihukum

Reporter

Editor

Rabu, 25 April 2012 10:25 WIB

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Brasilia - Satu lagi insiden memalukan terjadi karena ulah korps serdadu Amerika Serikat menyusul perilaku Secret Service, pasukan pengawal Presiden Barack Obama, terhadap sejumlah pelacur di Kolombia pekan lalu.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta, Selasa, 24 April 2012 mengumumkan kepada pers bahwa lembaganya telah menghukum anggota marinir setelah kedapatan menghajar pelacur di Brasil, Desember tahun lalu.

Panetta mengatakan kepada wartawan, saat berkunjung ke Brasilia, kementerian yang dipimpinnya melakukan investigasi atas insiden memalukan tersebut. Anggota militer yang terlibat pasti dihukum, diturunkan pangkatnya, atau ditarik dari Brasil.

Insiden ini menyusul skandal sebelumnya ketika sejumlah anggota Secret Service ketahuan berpesta pora dengan beberapa pelacur di Kartagena, Kolombia, menjelang kedatangan Presiden Barack Obama untuk mengikuti Kongres Amerika di sana.

Seorang pejabat di Kementerian Pertahanan Amerika Serikat yang tak bersedia disebutkan namanya mengatakan, insiden di Brasil itu melibatkan tiga anggota marinir yang bertugas menjaga keamanan Kedutaan Amerika Serikat di Brasilia dan anggota staf kedutaan.

Di lain pihak, jaringan televisi terbesar Brasil O Globo menyiarkan wawancara dengan seorang wanita yang diidentifikasikan sebagai korban kekerasan. Perempuan ini mengatakan kejadiannya bermula ketika dia bersama sejumlah pelacur lainnya dan sekelompok orang-orang Amerika meninggalkan nightclub. Tak lama kemudian, dia beradu argumen dengan sopir para pria Amerika.

Dia mengatakan, salah seorang warga Amerika mendorongnya keluar mobil. Dia mencoba bertahan di dalam mobil, tetapi kemudian jatuh. Kepalanya terantuk aspal dan dia ditinggalkan begitu saja di jalan.

"Aku merasa kakiku terbakar," kata wanita ini. "Aku tak tahan, membiarkan mereka pergi dan aku terjatuh di bawah mobil van. Dia memukul kepada saya dan saya terjatuh," katanya.

Sebelumnya, salah seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa wanita tersebut mengalami patah tulang selangkangan. Meskipun demikian, pejabat di Kementerian Pertahanan tak memberikan penjelasan apakah insiden tersebut terjadi akibat masalah pembayaran. "Pemerintah Brasil tak mengajukan tuntutan uang," kata pejabat ini.

Setelah insiden Brasil, tiga marinir yang terlibat pelanggaran disiplin dihukum. Sebanyak dua orang diturunkan pangkatnya dan satu lagi dipecat. Di sisi lain, staf kedutaan yang dikawal marinir, dipindahkan pos penugasannya.

Panetta mengatakan perilaku itu sungguh tak bisa diterima. "Mereka harus benar-benar dihukum," ujarnya. "Saya tak bisa memberikan toleransi atas pelanggaran ini. Tak hanya di sini, di mana pun di dunia ini. Dan di mana tempat Anda, dapat kami yakinkan bahwa mereka bakal dihukum," Panetta menegaskan.

REUTERS | CHOIRUL


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya