TEMPO.CO , BEIJING:- Angkatan Laut Cina dan Rusia memulai latihan perang selama enam hari di Laut Kuning, sebelah timur pantai Cina, Minggu 22 April 2012. Operasi-operasi anti-kapal selam dan simulasi penyelamatan dari aksi pembajakan kapal akan dipraktekkan dalam latihan tersebut.
Manuver skala besar ini adalah pertama kalinya dari angkatan laut kedua negara, meskipun Moskow dan Beijing pernah berpartisipasi dalam empat latihan perang sejak 2005.
Lebih dari 4.000 personel Cina akan diterjunkan. Cina juga menyuplai 16 kapal perang yang mampu mengusung lima rudal perusak, lima frigate, empat kapal rudal, dan sebuah kapal pendukung, serta sebuah kapal rumah sakit.
Xinhua melaporkan, sebanyak 13 pesawat tempur dan lima helikopter pengangkut juga terlibat. Adapun Rusia berkontribusi dengan mengerahkan empat kapal perang dengan tiga di antaranya pengangkut rudal penjelajah dan tiga kapal pendukung.
Latihan itu digelar di tengah ketegangan antara Cina dan para tetangganya soal klaim teritorial. Enam negara mengklaim berkompetisi dalam kedaulatan terhadap kawasan Laut Cina Selatan yang diyakini kaya akan deposit minyak dan gas. Pekan lalu Amerika Serikat dan Filipina memulai latihan militer di Laut Cina Selatan.
Pada Kamis pekan lalu, Beijing menyebutkan latihan perang mereka dengan Rusia bertujuan menjaga perdamaian regional. Beberapa pengamat menilai kerja sama itu sebagai sinyal dekatnya hubungan di antara kedua raksasa regional.
"Latihan perang gabungan ini sudah dijadwalkan sejak lama antara Cina dan Rusia untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitas regional," demikian pernyataan juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Liu Weimin, seperti dikutip AFP. Para pejabat Cina kemarin menyebutkan latihan perang laut kali ini berfokus pada pertahanan maritim, taktik-taktik anti-kapal selam, pencarian maritim, dan penyelamatan.
BBC | Xinhua | Dwi A
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya