TEMPO.CO, Phnom Penh - Juru bicara Menteri Luar Negeri Thailand, Thani Thongpakdi, Selasa, 3 April, mengatakan negerinya akan menjadi tuan rumah sebuah pertemuan kerja sama kelompok kerja Thailand-Kamboja sejak hari ini hingga Jumat mendatang. Pertemuan di Bangkok itu bakal membahas klaim perbatasan Thailand-Kamboja yang sempat menimbulkan bentrokan senjata tahun lalu.
Kelompok kerja dibentuk pada Desember lalu dalam akordansi dengan kesepakatan oleh General Border Committe (GBC) yang menangani keamanan perbatasan pada area yang disengketakan, yakni dekat sebuah candi Hindu.
Kamboja dan Thailand terlibat kisruh atas kawasan Candi Preah Vihear selama beberapa dekade. Phnom Penh meminta pengadilan internasional untuk mengklarifikasi penguasaan area itu pada 1962.
Pengadilan memutuskan pada 1962 bahwa candi itu berada dalam teritori Kamboja, tapi Thailand berargumen punya kedaulatan atas area sekelilingnya. Baku tembak atas kontrol area sengketa seluas total 4,6 kilometer persegi itu menjatuhkan banyak korban jiwa di kedua belah pihak.
Pengadilan internasional ICJ tahun lalu memerintahkan Thailand dan Kamboja menarik seluruh tentaranya keluar dari area sengketa untuk membuat sebuah "zona demiliterisasi". Juga meminta Indonesia sebagai pengawas untuk memonitor penarikan.
Menteri Luar Negeri Thailand Surapon dan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa kemarin, Senin, bertemu di Phnom Penh di sela-sela KTT Asean.
THE NATION | ASIA NEWS NETWORK | DWI ARJANTO
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya