PM Jepang Bela Hukuman Mati  

Reporter

Editor

Sabtu, 31 Maret 2012 07:45 WIB

Yoshihiko Noda. AP/Shizuo Kambayashi

TEMPO.CO, Tokyo - Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda membela hukuman mati yang diberlakukan di negeri itu. Beberapa hari lalu, tiga terpidana mati digantung.

"Saya tidak punya rencana untuk mengubah hukuman mati," kata Noda, menurut kantor berita Kyodo. Eksekusi yang dilakukan Kamis lalu adalah yang pertama sejak Juli 2010.

Jepang adalah salah satu dari sedikit negara industri maju yang tetap mempertahankan hukuman mati. Hukuman ini umumnya dilakukan untuk kasus pembunuhan ganda. "Dengan mempertimbangkan situasi di mana jumlah kejahatan keji tidak menurun, saya merasa sulit untuk menghapus hukuman mati segera," kata Noda.

Ia menyatakan harus berhati-hati mempertimbangkan sifat dari hukuman mati dari berbagai sudut pandang dan memberikan perhatian yang cukup kepada opini publik. Dalam survei pada tahun 2009, 85,6 persen dari responden mendukung pemberlakuan hukuman mati.

Laporan pada hari Kamis mengatakan bahwa para tahanan, yang tidak disebutkan namanya, digantung di penjara terpisah. Semua karena pembunuhan ganda.

Saat ini di Jepang ada lebih dari 100 orang terpidana mati, termasuk Shoko Asahara, dalang di balik serangan gas sarin tahun 1995 di kereta bawah tanah Tokyo. Tidak ada eksekusi dilakukan pada tahun 2011.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan hukuman mati Jepang sangat keras. Para terpidana mati kerap tak diberi tahu sebelumnya kapan waktu pelaksanaan hukuman, sehingga mereka melewati hari demi hari dengan penuh tekanan. Amnesty International menyerukan untuk menghapus hukuman ini.

TRIP B | BBC



Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya