Prancis Larang Ulama Mesir Ikut Konferensi Islam  

Reporter

Editor

Jumat, 30 Maret 2012 10:16 WIB

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy. REUTERS/Lionel Bonaventure/Pool

TEMPO.CO, Paris - Prancis melarang ulama terkemuka Mesir, Sheikh Youssef al-Qardhawi dan tiga lainnya, menghadiri konferensi muslim di Paris.

Menteri Luar Negeri Alain Juppe dan Menteri Dalam Negeri Claude Gueant mengatakan, dalam sebuah pernyataan gabungan, Kamis, 29 Maret 2012, empat ulama tersebut dianggap telah "menyerukan kebencian dan kekerasan".

Keduanya menambahkan, "Dalam konteks ini, hal tersebut sangat berisiko serta dapat menimbulkan ketertiban umum terganggu."

Pekan lalu, Presiden Nicolas Sarkozy memerintahkan aparat keamanan menumpas gerakan ekstremis setelah peristiwa pembunuhan di Toulouse oleh seorang pria bersenjata yang disinyalir terkait dengan Al-Qaidah. Oleh sebab itu, kehadiran Qardhawi dan Mahmoud al-Masri tidak disambut di Prancis.

Persatuan Organisasi Islam Prancis (UOIF), yang mengundang para ulama itu untuk menghadiri konferensi pada 6-9 April 2012, mengatakan pelarangan tersebut sangat mengejutkan dan menyakitkan. "Pemerintah bertekad memperpanjang polemik berdasarkan ketidaktahuan."

UOIF menambahkan, pelarangan ini menimbulkan rasa sakit yang mendalam bagi muslim Prancis karena diperlakukan buruk dengan kecurigaan tak beralasan.

Empat ulama--seorang asal Palestina, Mesir, dan dua dari Arab Saudi--sedianya diminta turut ambil bagian dalam konferensi tahunan di Paris dengan tuan rumah UOIF. Mereka adalah Ikrima al-Sabri, bekas Mufti Agung Yerusalem dan Palestina, ulama Mesir Safwat al-Hijazi, ulama Saud Ayedh al-Qami, dan Abdallah Basfar.

Dua menteri Prancis ini menyesalkan UOIF mengundang Tariq Ramadan, ulama kelahiran Swiss yang mengajar di Universitas Oxford Inggris, tetapi mereka tidak melarang ulama ini datang. Ramadan memiliki pengikut muslim muda Prancis yang ingin menerapkan ajaran Islam kendati pemerintah melarang simbol-simbol Islam dikenakan di sekolah negeri dan tempat umum.

Prancis memiliki lima juta penduduk muslim, angka ini terbesar di Eropa. Juppe dan Gueant menghargai seluruh agama dan memberikan hak kebebasan berbicara. "Karena kebebasan berbicara itu sesuai dengan ideologi yang dianut Prancis," ujar keduanya.

Pekan lalu, Mohamed Merah, pria berusia 23 tahun berdarah campuran Prancis-Aljazair, menembak mati tujuh orang di Prancis selatan sebelum tewas di tangan polisi setelah selama 30 jam diburu di kediamannya.

AL JAZEERA | CHOIRUL





Berita terkait

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

10 September 2017

Anak Penderita Lumpuh Sekarat Digigit Tikus, 225 Luka Ditemukan  

Pengalaman tragis seorang anak yang menderita lumpuh dikeroyok tikus hingga ditemukan 225 luka di tubuhnya.

Baca Selengkapnya

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

31 Agustus 2017

Paris Pertama Kali Sediakan Taman Bersantai untuk Kaum Nudis  

Kota Paris untuk pertama kali membuat ruang bersantai kaum nudis, orang-orang yang hidup tanpa busana atau telanjang, di taman Bois de Vincennes.

Baca Selengkapnya

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

21 Agustus 2017

Mobil Menyeruduk Halte Bus di Marseille, Prancis Tewaskan 1 Orang

Seorang pria dengan mengendarai mobil curian menyeruduk halte bus di Marseille, Prancis pagi hari ini yang menewaskan satu wanita.

Baca Selengkapnya

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

10 Agustus 2017

Prancis Tangkap Seorang Pria Terduga Penabrak 6 Tentara

Perdana Menteri Edouard Philippe menegaskan bahwa orang yang ditangkap adalah orang yang sama yang melakukan serangan tersebut

Baca Selengkapnya

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

8 Agustus 2017

Warga Prancis Tolak Status Ibu Negara untuk Istri Emmanuel Macron

Petisi penolakan menuntut agar tidak ada dana publik yang disisihkan untuk posisi ibu negara bagi Briggite, istri Emmanuel Macron

Baca Selengkapnya

Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

20 Juli 2017

Berselisih Dengan Macron, Panglima Militer Prancis Mundur

Panglima militer Prancis mengumumkan pengunduran dirinya setelah dikecam Presiden Emmanuel Macron karena memprotes pemotongan anggaran militer

Baca Selengkapnya

Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

10 Juli 2017

Istri Emmanuel Macron Buktikan Kalau Umur itu Sekadar Angka

Penampilan istri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Brigitte Macron memilih busana yang membuatnya tampak lebih muda dan enegik.

Baca Selengkapnya

Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

23 Juni 2017

Sopir Bus di Prancis Kenakan Rok Hadapi Cuaca Panas Esktrem

Sopir bus di Prancis mulai mengenakan rok untuk menghadapi suhu yang panas ekstrem.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

14 Mei 2017

Ribuan Warga Paris Sambut Presiden Macron di Arc de Triomphe

Ribuan warga Prancis memadati Jalan Champ Elysee untuk menyaksikan presiden baru Emmanuel Macron, yang akan menuju monumen Arc de Triomphe, Paris.

Baca Selengkapnya

Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

14 Mei 2017

Macron Dilantik Jadi Presiden Prancis, Paris Dijaga Ketat  

Selama Hollande memerintah lima tahun, pertumbuhan ekonomi Prancis lamban.

Baca Selengkapnya