Rakyat Tonga Berkabung Atas Kematian Raja

Reporter

Editor

Selasa, 20 Maret 2012 12:19 WIB

Raja Tonga, George Tupou V. AP Photo/New Zealand Herald, Glenn Jeffrey

TEMPO.CO , Wellington - Seluruh rakyat Tonga, negeri mini dengan penduduk 100 ribu jiwa di kawasan Pasifik Selatan, berkabung menyusul kematian Raja George Tupou V pada usia 63 tahun.

Perdana Menteri (Lord) Tu'ivakano menyerukan seluruh rakyat Tonga agar memanjatkan doa demi keselamatan bangsa di saat negara dalam situasi tertimpa "badai awan hitam".

Raja meninggal di rumah sakit di Hong Kong, Ahad, 18 Maret 2012, dalam kunjungan bersama saudara laki-lakinya, Putra Mahkota Tupouto'a Lavaka, yang juga berada di sisinya ketika ajal menjemput. Penyebab kematiannya hingga saat ini belum diketahui.

Kabar kematian Raja langsung menyebar ke jalur Internet dan belakangan dibenarkan oleh pemerintah melalui siaran radio Tonga. Banyak warga Tonga memberikan penghormatan kepada raja selaku pemegang kekuasaan di negara monarki itu.

Wartawan BBC, Siobhann Tighe, melaporkan dari Tonga, bendera setengah tiang berkibar di seantero negeri dan hampir semua warga Tonga mengenakan pakaian warna hitam. Lagu kebangsaan dan musik keagamaan terus berkumandang melalui radio pemerintah.

Meskipun kaget atas kabar kematian itu, rakyat Tonga sesungguhnya sudah mengetahui bahwa selama ini kondisi kesehatan Raja tidak bagus. Raja pernah dioperasi di Amerika Serikat untuk mengangkat salah satu ginjalnya. Usai kondisinya dianggap fit, dia melakukan perjalanan ke luar negeri. Bahkan Raja pernah tampil bersama dengan Paus di depan publik di Vatikan bulan lalu.

Sejumlah pemimpin negara antara lain Selandia Baru dan Australia turut menyampaikan bela sungkawa. Kedua negara ini memiliki kedekatan hubungan dengan Tonga. Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengatakan dia berharap usaha raja untuk memperkenalkan demokrasi di negaranya terus berlanjut.

"Dia yakin bahwa monarki adalah sebuah alat perubahan dan dapat benar-benar dilihat sebagai arsitek demokrasi di Tonga. Ini akan menjadi warisan abadi mendiang," ujar Key dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan negaranya telah kehilangan "seorang sahabat besar". Dia menambahkan, "Pemilihan umum pertama pada November 2012 di Tonga benar-benar demokratis."

Tonga adalah negara monarki terakhir di Polinesia kendati raja merupakan instrumen yang membawa negara ke reformasi demokrasi. Dia dinobatkan sebagai raja sejak 2006. Negeri ini terdiri dari 170 kepulauan yang telah menyelengarakan pemilihan anggota parlemen pada November 2006, sekaligus untuk mengakhiri sistem feodal sejak 165 tahun silam.

BBC | CHOIRUL




Berita terkait

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

11 Juli 2017

Kenalkan, Calon Wakil Rakyat Selandia Baru Pertama Berdarah Asia

Wetex Kang,keturunan Cina Malaysia ini akan berjuang menjadi wakil rakyat Selandia Baru melalui Partai Maori

Baca Selengkapnya

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

17 Maret 2017

Akibatkan 16 Penerbangan Ditunda, Anjing Terlatih Ditembak Mati  

Polisi Selandia Baru menembak mati anjing terlatih setelah terlepas dan mengakibatkan 16 penerbangan ditunda.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

16 Maret 2017

Selandia Baru Akui Hak Hukum Sungai Milik Suku Maori  

Parlemen Selandia Baru memberikan hak hukum yang sama seperti manusia kepada Sungai Whagnganui, sungai sakral yang sangat dihormati masyarakat adat Maori.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

2 Maret 2017

Selandia Baru Tawarkan Liburan Gratis Bagi Pencari Kerja  

Pemerintah Selandia Baru tawarkan liburan gratis bagi para
pencari kerja dari seluruh dunia untuk membantu pengembangan
industri teknologi

Baca Selengkapnya

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

13 Desember 2016

Obyek Misterius Mirip Monster Terdampar di Selandia Baru  

Sebuah obyek misterius ditemukan terdampar di Pantai Muriwai, Auckland, Selandia Baru.

Baca Selengkapnya

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

9 Desember 2016

Bermata Sipit, Sistem Paspor Online Selandia Baru Menolaknya

Seorang pria kelahiran Taiwan yang merupakan warga Selandia Baru bingung karena sistem aplikasi paspor online menolak aplikasinya lantaran matanya dianggap tidak terbuka.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

5 Desember 2016

PM Selandia Baru Mengundurkan Diri demi Istri dan Anak  

Perdana Menteri Selandia Baru John Key mengumumkan bahwa dia segera mengundurkan diri dari jabatannya demi istri dan dua anaknya.

Baca Selengkapnya

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

14 November 2016

Gempa 7,8 Skala Richter Guncang Selandia Baru, Dua Orang Tewas

Gempa menyebabkan tsunami setinggi 2 meter di Kaikoura, pantai timur Pulau Selatan.

Baca Selengkapnya

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

23 September 2016

Wow, Merpati Ternyata Bisa Membaca!

Penelitian terbaru di Selandia Baru membuktikan bawah burung merpati bisa diajarkan membaca dan mengenali kata sama seperti manusia dan monyet.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

7 September 2016

PM Selandia Baru Puji Pekerja Migran, Kritik Pekerja Lokal  

PM Selandia Baru John Key akan mendatangkan lebih banyak pekerja migran karena cara kerjanya lebih baik dibanding pekerja lokal yang pemalas dan pecandu narkoba.

Baca Selengkapnya