TEMPO.CO, London - Satu tahun yang lalu, pada tanggal 19 Maret 2011, para pemimpin Barat yang khawatir dengan bencana yang berlangsung di Libya memberikan suara di Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan militer dengan "segala cara yang diperlukan". Alasannya, mereka tidak bisa diam melihat warga sipil dibantai. Sebagai hasil dari resolusi PBB, NATO meluncurkan serangkaian pengeboman, yang dipimpin oleh Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, dengan lebih dari 10.000 bom dijatuhkan dari atas tanah Libya.
Bisakah hal yang sama terjadi di Suriah? Mungkin tidak, menurut dua laporan yang keluar pada hari Senin. Kedua laporan ini mengatakan bahwa kekuatan Barat akan menghadapi tantangan yang secara signifikan lebih besar jika melakukan intervensi terhadap Suriah, baik secara politik dan militer, daripada yang mereka lakukan di Libya. Menurut lembaga think tank militer Inggris, Royal United Services Institute for Defence and Security Studies (RUSI), "Intervensi Libya terjadi di saat-saat luar biasa unik di mana bintang-bintang internasional, sebagaimana adanya, adalah selaras dalam satu keadaan yang menguntungkan."
Tidak seperti Gaddafi, Assad meningkatkan kemampuan angkatan udara dan lautnya sejak pemberontakan terhadapnya meletus tahun lalu. Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), dalam laporan tahunannya pada transfer senjata global, Suriah menghabiskan miliaran dolar AS untuk belanja senjata ke Rusia, dan jumlahnya meningkat dalam setahun terakhir. "Setiap diskusi tentang serangan udara di Suriah akan lebih menantang daripada sebelumnya," kata Paul Holtom, peneliti senior transfer senjata SIPRI.
Tahun lalu, Rusia mengirimkan 36 Pantsyr-SI rudal antipesawat SI ke Suriah, menurut SIPRI. Bersifat ringan dan mobile, rudal jarak sedang ini dapat dipasang pada bagian belakang truk, sehingga sulit bagi jet tempur untuk menargetkannya. Selain itu, SIPRI juga percaya Suriah baru-baru ini mendapat kiriman pesawat tempur MiG-29 versi upgrade. Jumlah tank T-72 juga dilipatkan setiap tahun sejak 2007. Dalam beberapa pekan terakhir, aktivis oposisi di kota yang terkepung di Homs menfilmkan rekaman video yang menunjukkan tank T-72 beraksi selama serangan terhadap kota itu.
Selain Pantsyr itu, Rusia juga mengirim ke Suriah rudal antipesawat termodern tahun lalu, termasuk sekitar 40 rudal SA-17 Grizzly dan dua rudal jarak menengah SA-17 Buk, menurut SIPRI. Dan meskipun kemarahan dunia atas tindakan keras Assad, Suriah mengumumkan kesepakatan US$ 550 juta dengan Rusia pada Januari untuk 36 kali latihan ringan dan pesawat tempur yang disebut Yak-130.
"Jika Qaddafi juga menerima kiriman senjata, yang Assad sekarang memiliki, ia akan lebih tangguh terhadap pasukan NATO," kata Holtom. Generasi baru senjata antipesawat, katanya, tak pernah ada di Libya. Menurut dia, dengan segala perlawanan gigih, Assad didukung senjata yang memadai, sulit bagi Barat untuk mengintervensi dengan kekuatan senjata ke negara itu.
TRIP B | TIME
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya