Warga antusias mengikuti pemilu presiden Timor Timur di Dili, Sabtu (17/3). REUTERS/Beawiharta
TEMPO.CO, Dili -- Hari ini Timor Leste menggelar pemilihan umum presiden. Kepolisian Nasional Timor-Leste, Jumat, 16 Maret 2012, mulai digerakkan di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Setiap TPS ditempatkan empat atau lima polisi untuk mengamankan kotak suara.
Berdasarkan pantauan Tempo di tempat-tempat pemungutan, seperti di Sekolah Dasar Negeri Cina di Dili, persiapan telah dilakukan staf Sekretariat Teknik Pemilu.
Begitu juga di SD Negeri 2 Vila Verde (tempat pemungutan), sudah terpasang kotak suara dan spanduk untuk pemilu, dan diamankan langsung oleh polisi.
Jumlah TPS di seantero Timor Leste sebanyak 630 lokasi. Di Ibu Kota Dili, warga bisa berbondong mendatangi 54 TPS terpisah. Tiap TPS dipasang satu atau dua kotak suara, bergantung pada jumlah pemilih di tempat tersebut.
Komandan Kepolisian Nasional Timor-Leste Komisaris Longuinhos Monteiro kemarin mengatakan ratusan polisi yang diturunkan di setiap tempat pemungutan dan ribuan anggota pasukan yang akan melakukan pemantauan bertujuan mewaspadai terjadinya insiden.
Ia menambahkan, jumlah polisi di setiap tempat pemungutan bergantung pada daerah yang teridentifikasi. "Kalau tempat pemungutan itu teridentifikasi konflik, ditempatkan lima atau enam polisi. Tetapi, kalau tempat itu aman, bisa dipasang dengan empat polisi," ujar mantan Kepala Kejaksaan Umum ini.
Monteiro mengatakan polisi dalam kondisi siap siaga menghadapi pemilu presiden tahun ini. Jika ada ancaman, mereka segera memberi pengamanan. Tapi ia percaya bahwa situasi akan berjalan aman dan terkendali.
Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum setempat menggelar pertemuan dengan 12 calon presiden. Pertemuan berlangsung di kantor KPU di Dili kemarin, dihadiri kandidat Fernando Lasama de Araujo (Partai Demokrat) dan Angelita Pires (independente), sedangkan kandidat lain hanya melalui perwakilan. Dalam pertemuan dibahas hasil evaluasi KPU terhadap kampanye para calon presiden yang berlangsung selama 15 hari.
Menurut Ketua KPU Timor Leste Faustino Cardozo, pada umumnya kampanye berlangsung aman. Walaupun demikian, kata dia, ada konflik kecil yang terjadi, tapi bukan termasuk tindakan kriminal. Cardozo menjelaskan, selama kampanye, para pendukung kandidat sempat saling mengejek dan merobek sejumlah poster.
