TEMPO.CO, Addis Ababa - Sejumlah pria bersenjata menyerang bus umum di Gambella, Ethiopia barat, dan menewaskan 19 penumpang serta melukai delapan lainnya.
"Serangan terjadi pada pukul dua siang, Senin, 12 Maret 2012. Saya menduga serangan itu buntut dari kelompok pemberontak antiperdamaian," kata Omot Odeng Olol, presiden setempat kepada kantor berita AFC, Selasa, 13 Maret 2012 waktu setempat.
Omot mengatakan, para pemberotak menggunakan senapan mesin guna merampok uang dan pakaian penumpang sebelum menembak korban. Dia menambahkan bahwa para pelaku belum pernah tertangkap.
"Kami mengerahkan sejumlah pasukan bersenjata. Hingga saat ini kami masih memburu mereka untuk menangkapnya,' jelasnya. Dia berkata pihaknya berharap tidak ada serangan lagi. Untuk itu, pemerintah akan meningkatkan keamanan.
Menurut Omot, ketika polisi tiba di lokasi, mereka menemukan sejumlah mayat tergeletak di tanah sementara sejumlah korban luka-luka langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Kondisi korban sangat buruk untuk diceritakan," katanya.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab ats serangan tersebut. Kawasan Gambella terletakdis ekitar 700 kilometer sebelah barat Ibu Kota Addis Ababa. Daerah ini merupakan salah satu kawasan yang memiliki kekayaan alam melimpah.
Pada Januari lalu, kelompok hak asasi manusia di Amerika Serikat menuduh Addis Ababa memaksa ribuan warga desa meninggalkan tanahnya demi pembangunan pertanian modern. Akibatnya terjadi kemiskinan dan sejumlah orang kelaparan. Sedikitnya 3,6 juta hektar tanah disewakan kepada perusahaan asing dan negara sejak 2008. Untuk mengamankannya, negara mengerahkan pasukan bersenjata.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964
17 Maret 2017
Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.
Baca SelengkapnyaBencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari
16 Maret 2017
Pejabat pemerintahan kota tidak bisa menyebutkan berapa jumlah orang yang berada di lokasi ketika bencana itu terjadi.
Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang
16 Maret 2017
Pemerintah Ethiopia berusaha menutup tempat pembuangan sampah ini tahun lalu dan memindahkannya ke tempat baru.
Baca SelengkapnyaProtes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat
10 Oktober 2016
Itu merupakan status darurat pertama sejak partai penguasa saat ini memenangi pemilu seperempat abad lalu.
Baca SelengkapnyaRusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas
9 Agustus 2016
Jumlah korban tewas rusuh di Ethiopia mencapai 97 orang dengan rincian 67 orang tewas di Oromia dan 30 lainnya di Amhara ketika mereka berunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas
20 Mei 2016
Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.
Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan
22 April 2016
Jumlah anak-anak yang diculik antara 102 dan 125 orang.
Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai
20 April 2016
Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan, 108 anak hilang. Mereka diduga diculik oleh pria bersenjata.
Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang
18 April 2016
Para penyerang juga mencuri 2.000 hewan ternak milik penduduk setempat.
Baca Selengkapnya8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan
15 Oktober 2015
Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya.
Baca Selengkapnya