TEMPO.CO , KAIRO:-- Mesir menapak tahapan demokrasi berikutnya lewat pemilu presiden. Tahapan awal adalah pendaftaran yang dibuka mulai Sabtu pekan lalu. Lusinan orang mendatangi kantor komite pemilu di Ibu Kota Kairo untuk menyodorkan dokumen persyaratan. Pendaftaran ditutup pada 8 April mendatang.
Pemungutan suara akan digelar selama dua hari, dimulai pada 23 Mei dan akan berlanjut ke ronde kedua jika tak ada pemenang. Pemilu ini akan menandai tahap final transisi ke sipil dari sebuah dewan militer yang berkuasa setelah perlawanan populer yang mengakhiri rezim Husni Mubarak pada 11 Februari 2011.
Kandidat yang sejauh ini menyatakan akan maju bertarung antara lain mantan perdana menteri Ahmed Shafiq. Lalu, bekas Ketua Liga Arab Amr Moussa dan seorang bekas anggota Ikhwanul Muslimin, Abdel Moneim Abol Fotoh.
Beberapa pengamat menyebutkan hasil pemungutan suara sulit diprediksi. Namun banyak warga Mesir yang menyebutkan Moussa berpeluang besar karena namanya diterima dan pengalaman politiknya panjang di mata publik.
"Kebijakan pertama yang akan saya ambil jika terpilih sebagai presiden adalah segera mengaktifkan keamanan di jalan-jalan dan membangun ekonomi yang melorot," kata Shafiq kepada jurnalis setelah menyerahkan dokumen pendaftaran, Sabtu lalu. "Saya juga akan menarik investasi besar-besaran untuk menyediakan lapangan kerja buat para kaum muda."
REUTERS | DWI A
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya