Ratusan Pengunjuk Rasa Anti-Putin Ditahan

Reporter

Editor

Selasa, 6 Maret 2012 07:07 WIB

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO , Moskow - Polisi anti huru-hara Rusia menahan lebih dari 500 pengunjuk rasa termasuk pemimpin oposisi Alexei Navalny pada hari Senin. Mereka ditangkapi saat berlangsung aksi unjuk rasa akbar menentang legitimasi kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan presiden.

Putin, yang memenangi hampir 64 persen suara pada hari Minggu, menggambarkannya sebagai kemenangan atas 'lawan yang mencoba untuk merebut kekuasaan'. Namun, banyak pihak termasuk pemantau asing yang menyebut kemenangannya 'sudah diatur'.

Para pemimpin oposisi mengatakan 20 ribu orang turun ke jalan dan berkumpul di Pushkin Square, Moskow, tempat protes para pembangkang selama masa Uni Soviet. Mereka menyerukan pemilu ulang dan pembukaan sistem politik yang dibuat oleh Putin selama 12 tahun pemerintahannya.

"Mereka merampok kami," kata Navalny, 35 tahun, seorang blogger anti-korupsi, sebelum penahanannya. "Kami adalah kekuatan," katanya, sebelum meneriakkan "Rusia tanpa Putin" dan "Putin adalah pencuri."

Suasana unjuk rasa tertib pada awalnya, namun menjadi tegang saat polisi anti-huru-hara bergerak untuk membubarkan beberapa ribu aktivis yang memilih tetap tinggal di alun-alun.

Para pemimpin oposisi mengatakan 500-1.000 orang ditahan tapi polisi menyebut hanya 250 yang diamankan dan peserta unjuk rasa 14 ribu orang, tak sampai 20 ribu.


TRIP B | REUTERS

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya