Rakyat Korea Utara Tuding Lee Pengkhianat

Reporter

Editor

Senin, 5 Maret 2012 03:04 WIB

Kim Jong Un. AP/David Guttenfelder

TEMPO.CO , Seoul-- Kekesalan ribuan warga Korea Utara terhadap Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak ditumpahkan ke jalan-jalan di Pyongyang, ibu kota Korea Utara, Ahad 4 Maret 2012. Mereka bersama para tentara menggelar aksi protes sambil mengeluarkan kata-kata makian dan hasutan terhadap Lee.

"Mari cabik-cabik Lee Myung-bak hingga tewas!" begitu teriakan para demonstran.

Demo ini juga diikuti pemimpin militer dan sejumlah kader partai komunis. Mereka menuding Lee memfitnah keluarga Kim Jong-il dan tidak menghormati upacara kematian Jong-il pada Desember tahun lalu.

Panglima militer Korea Utara, Ri Yong-ho, juga hadir dalam demonstrasi tersebut. "Kami kembali menyatakan kepada dunia bahwa kami akan menggelar perang membabi buta dan perang suci untuk menyapu pengkhianat, musuh!" kata Ri.

Bahkan Ri menyebut sejumlah pejabat Korea Selatan sebagai "anjing gila" dan "psiko". Ia juga mengulangi janjinya melindungi pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, yang baru saja dilantik menggantikan ayahnya, Jong-il.

Pada Jumat pekan lalu, komandan militer tertinggi Korea Utara mengumumkan akan menggelar "perang suci" melawan Korea Selatan atas tuduhan pasukan Korea Selatan memajang slogan dan plakat di fasilitas-fasilitas militer untuk memfitnah pemimpin tertinggi Korea Utara.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan demonstrasi itu merupakan ungkapan rasa marah penuh kebencian terhadap pemimpin Korea Selatan atas latihan militer bersama Korea Selatan dengan Amerika Serikat nanti. Latihan ini dianggap sebagai upaya untuk melakukan invasi.

Kantor berita pemerintah Korea Utara, KCNA, menyebutkan lebih dari 1,7 juta penduduk muda Korea Utara siap menjadi sukarelawan bersenjata melawan Korea Selatan.

Saat berkunjung ke kawasan demiliterisasi (DMZ) di Desa Panmunjom kemarin, Jong-un memerintahkan seluruh pasukan di perbatasan bersiaga penuh. Ini pertama kalinya Jong-un berkunjung ke kawasan perbatasan dua Korea itu, yang menjadi simbol berakhirnya perang Korea.

Peringatan ini dikeluarkan beberapa hari setelah Washington dan Pyongyang menyepakati penundaan program senjata nuklir. Sebagai balasan, Amerika segera mengirim bantuan pangan ke negara yang tengah dilanda bencana kelaparan tersebut.

AP I ASIA ONE I MARIA RITA

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya