TEMPO.CO, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mengatakan pemimpin Suriah, Bashar al-Assad, layak disebut sebagai penjahat perang. "Akan ada argumen dibuat bahwa dia akan masuk ke dalam kategori itu," kata Clinton dalam sidang Komite Senat, menanggapi pertanyaan dari Senator Lindsey Graham.
Namun, dia menambahkan, penggunaan label seperti itu akan "membatasi pilihan untuk membujuk para pemimpin untuk mundur dari kekuasaan".
Clinton juga ditanya apakah dia berpikir Assad pada akhirnya akan mundur. "Saya tengah melakukan," katanya. "Saya tidak tahu bagaimana untuk menentukan akhirnya."
Pekan lalu Clinton menghadiri Konferensi "Sahabat Suriah", yaitu konferensi negara-negara Barat dan Arab di Tunis yang mendesak Assad untuk menghentikan tindakan keras kepada pemberontak. Aksi kekerasan itu telah berlangsung hampir setahun. Protes yang awalnya damai kini berubah menjadi pemberontakan bersenjata.
Sebuah panel PBB telah menyusun daftar pejabat Suriah yang dapat diselidiki atas kejahatan terhadap kemanusiaan. AS juga mengkritik utusan Suriah untuk menyerbu keluar dari pertemuan darurat PBB tentang krisis di negaranya, Selasa, mengatakan langkah itu dan pidato berapi-api yang mendahuluinya menunjukkan "delusi" dari rezim Presiden Bashar Assad.
Duta Besar Suriah untuk PBB di Jenewa, Fayssal al-Hamwi, menuduh anggota Dewan HAM PBB mempromosikan terorisme dan memperpanjang krisis di negaranya dengan mengadakan pertemuan darurat di Suriah.
TRIP B | MSNBC
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya