TEMPO.CO, Amsterdam - Putri Muammar Qadhafi, Aisha Qadhafi, mengajukan petisi formal ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) meminta salinan resmi dari sertifikat kematian mantan pemimpin Libya itu.
Pengacara Aisha, Nick Kaufman, mengatakan langkah ini merupakan bagian untuk menunjukkan bahwa Dewan Nasional Transisi Libya tidak mampu menyelenggarakan pengadilan yang adil untuk kakaknya, Seif al-Islam. Sang kakak kini ditahan di gurun terpencil selatan negara itu sejak November.
Pengadilan Kejahatan Perang di Den Haag, Belanda, sebelumnya telah mengatakan kepada Aisha, yang berada di Aljazair, untuk mencari informasi melalui otoritas baru Libya. Tapi Kaufman mengatakan tidak ada bagian dari pemerintah baru yang telah menanggapi permintaannya untuk informasi dasar tentang kematian ayah Aisha. Ia menyatakan tak tahu lagi di mana harus mendapatkannya. "Otoritas Libya mana lagi yang harus kami mintai," kata Kaufman.
Hingga kini, ICC belum memutuskan rencana pemerintah baru Libya untuk mengadili Seif dan mantan Kepala Intelijen Libya Abdullah al-Senoussi di Libya. ICC mendakwa mereka atas kejahatan terhadap kemanusiaan, termasuk pembunuhan ganda, yang diduga dilakukan selama tindakan keras rezim kepada pengunjuk rasa.
Libya terus melobi agar Seif diadili di negeri itu dengan menjanjikan pengadilan yang adil baginya.
Sebelumnya, jaksa ICC, Luis Moreno-Ocampo, mengatakan kepada PBB, tahun lalu, ada kecurigaan serius bahwa kematian Muammar Gadhafi merupakan kejahatan perang. Ia diduga dieksekusi setelah ditangkap.
TRIP B | AP
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya