ASEAN Lebih Terbuka Jalin Kerja Sama Keamanan

Reporter

Editor

Rabu, 15 Februari 2012 05:04 WIB

Petugas membantu atlet disabilitas Indonesia menaiki bus transportasi khusus peserta ASEAN Para Games (APG) VI di areal Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (12/12). ANTARA/Ismar Patrizki/ama/11

TEMPO.CO , NEW DELHI:- Penasihat Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Soemadi Brotodiningrat, mengatakan negara-negara anggota ASEAN kini lebih terbuka untuk menjalin kerja sama keamanan menghadapi ancaman non-tradisional. “Dulu ASEAN sangat membatasi diri untuk berbicara apalagi bekerja sama dalam bidang keamanan,” kata Soemadi yang menjadi moderator dalam salah satu sesi Delhi Dialogue IV di New Delhi, India, Selasa 14 Februari 2012.

Dia mengatakan selama ini ASEAN sangat berhati-hati dalam menjalin kerja sama dalam bidang keamanan karena banyak masalah yang bisa menyulut pertengkaran di antara negara-negara ASEAN menyangkut ancaman tradisional, seperti masalah perbatasan. Namun, kata dia, situasinya berubah sejak ditandatanganinya Bali Concord II pada 2003 dan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pada 2004.

“Dengan munculnya konsep ancaman non-tradisional tidak menghadapkan negara dengan negara tetapi negara-negara dihadapkan pada satu persoalan bersama,” kata dia.

Menurut dia, negara-negara ASEAN dan India menghadapi ancaman non-tradisional yang sama, di antaranya bencana alam, terorisme, pembajakan, kejahatan transnasional seperti peredaran narkoba dan perdagangan manusia. “Dulu waktu tsunami, sulit menentukan bantuan boleh masuk atau tidak, sekarang lebih mudah.” Sebab, kata dia, ASEAN punya pernyataan bersama mengenai kerja sama menghadapi ancaman non-tradisional itu.

Dia mengatakan baik India maupun ASEAN akan mendapatkan banyak manfaat dari dialog ini. “Penduduk India yang berjumlah 1,3 miliar merupakan pasar yang besar buat negara-negara ASEAN.”

Dalam pembukaan Delhi Dialogue IV pada Senin malam, 13 Februari 2012, Menteri Luar Negeri India S.M. Krishna mengatakan “Kebijakan Melihat ke Timur” yang dicanangkan Pemerintah India telah menghubungkan India dan negara-negara ASEAN. Dia mengatakan India telah menjalin kerja sama selama berabad-abad dengan negara-negara ASEAN. “Dalam situasi ekonomi global saat ini, India dan ASEAN berkepentingan menjalin kerja sama untuk meningkatkan kemakmuran di wilayah kita,” ujarnya.

Dia mengatakan India dan ASEAN perlu meningkatkan konektivitas melalui realisasi pembangunan jalur seperti Koridor Ekonomi Mekong-India, yang akan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. “India berkontribusi bagi integrasi ASEAN dan mendukung upaya-upaya pembentukan Komunitas ASEAN,” kata dia.

India dan ASEAN, kata dia, telah melaksanakan perjanjian perdagangan bebas dan sedang berupaya mewujudkan perjanjian serupa di bidang jasa dan investasi. “Kami juga setuju dengan penyusunan perjanjian sektor swasta di lima bidang, yakni farmasi, pelatihan inovasi dan keterampilan, teknologi informasi, manufaktur, dan infrastruktur,” kata Krishna.

India menandatangani kerangka perjanjian Area Perdagangan Bebas (FTA) dengan ASEAN dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-India di Bali pada 2003. Dan perjanjian perdagangan bebas barang India-ASEAN telah dilaksanakan pada 1 Januari 2010.

Adapun Pangeran Norodom Sirivudh, Pendiri dan Ketua Institut Kamboja untuk Kerja Sama dan Perdamaian, mengatakan India punya peran pen ting di ASEAN. Menurut dia, India bisa menjadi penengah konflik perbatasan antara Kamboja dan Thailand serta konflik Laut Cina Selatan yang membuat hubungan sejumlah negara ASEAN dan Cina tegang. “India bisa memainkan perannya dalam masalah tersebut,” kata dia.



SAPTO YUNUS (NEW DELHI)







Berita terkait

Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

27 September 2017

Krisis Rohingya Dorong Revisi Prinsip Non-Intervensi ASEAN

Perwakilan Indonesia untuk Komisi HAM Antarnegara ASEAN, Dinna Wisnu mengusulkan revisi prinsip non-intervensi sehubungan bencana kemanusiaan Rohingya

Baca Selengkapnya

Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

24 September 2017

Kerjsama Asean - Mercosur Fokus ke Investasi dan Perdagangan

Asean mengekspor banyak mesin, peralatan listrik dan otomotif ke Mercosur.

Baca Selengkapnya

Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

9 September 2017

Konflik Rohingnya, Yenny Wahid: Represif Tak Membuahkan Hasil

Yenny berpendapat, Myanmar seharusnya mengedepankan dialog ketimbang pendekatan keamanan yang kaku, karena pendekatan represif tidak membuahkan hasil.

Baca Selengkapnya

50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

27 Agustus 2017

50 Tahun ASEAN, 2 Tantangan Terbesar ke Depan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan menjaga stabilitas dan keamanan untuk damai dan stabil menjadi tantangan yang paling besar bagi ASEAN.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

8 September 2016

Jokowi Ajak Turnbull Bentuk Kawasan Tangguh ASEAN-Australia  

Menlu Retno mengatakan ini untuk menangani masalah Transnational Organized Crime serta memerangi ekstremisme dan radikalisme.

Baca Selengkapnya

3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

23 Juli 2016

3 WNI Luka dalam Insiden Mobil Seruduk Kuil Erawan Bangkok  

Sebuah mobil menerobos pelataran Kuil Erawan, Bangkok, yang sedang ramai dikunjungi peziarah pada Jumat, 22 Juli 2016, pukul 20.04 waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

3 Juni 2016

Kim Jong-un Ingin Bersahabat dengan ASEAN

Korea Utara memiliki kedekatan emosional dengan ASEAN karena punya banyak kesamaan, misalnya dalam sejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

5 Mei 2016

Panglima TNI: Mei Ini SOP Patroli 3 Negara Selesai Disusun

Kerja sama tiga negara ini berbeda dengan konsep yang selama

ini diberlakukan ASEAN.

Baca Selengkapnya

Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

19 Februari 2016

Bertemu Obama, Ditunggu Janji Penegakan HAM Pimpinan ASEAN  

Sepuluh kepala negara ASEAN membuat komitmen setelah bertemu Presiden Obama. Soal HAM, jangan sampai hanya retorika.

Baca Selengkapnya

Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

17 Februari 2016

Begini Pengalaman Wartawan Tempo Ikuti Konferensi Pers Obama

Wartawan TEMPO Dewi Rina Cahyani memperoleh kesempatan untuk mengikuti konperensi pers Presiden Barack Obama usai digelarnya KTT AS-ASEAN.

Baca Selengkapnya