Liga Arab Usulkan Misi Perdamaian ke Suriah

Reporter

Editor

Selasa, 14 Februari 2012 03:23 WIB

Para demonstrator membakar poster Presiden Suriah Bashar al-Assad saat melakukan aksi protes di Al Mazaa, Damaskus, Suriah, Minggu (12/2). REUTERS/Handout

TEMPO.CO , Jakarta:- Liga Arab pada Ahad lalu mengeluarkan resolusi untuk meminta Dewan Keamanan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa membentuk misi perdamaian gabungan ke Suriah. “Diplomat Liga Arab akan membuka komunikasi dengan pihak oposisi dan memberikan dukungan politik serta ekonomi untuk memperkuat tujuan mereka,” kata Liga Arab dalam pernyataan tertulis.

Burhan Ghalioun, ketua oposisi Dewan Nasional Suriah, menyambut baik resolusi ini. “Resolusi ini merupakan langkah awal menuju kehancuran rezim Assad,” kata Ghalioun, Senin 13 Februari 2012.

Pemerintah Suriah bereaksi keras terhadap keputusan tersebut. “Resolusi ini menunjukkan histeria pemimpin Liga Arab setelah gagal membujuk Dewan Keamanan melakukan intervensi internasional,” kata Duta Besar Suriah untuk Mesir, Yusef Ahmed.

Menanggapi resolusi tersebut, Menteri Luar Negeri Inggris William Hague dalam kesempatan terpisah menegaskan perundingan mengenai misi perdamaian harus dilakukan segera. “Tapi misi tersebut tidak bisa terlaksana sebelum Presiden Suriah Bashar al-Assad menghentikan kebrutalan rezimnya terhadap oposisi,” dia mengatakan.

Hal senada dinyatakan Rusia, sekutu Suriah di Dewan Keamanan. Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov mengatakan misi perdamaian hanya bisa dikirim jika situasi telah kondusif. Ia pun meminta dunia internasional tidak hanya menekan Assad, tapi juga meminta pihak oposisi untuk bersedia berunding.

Sedangkan sekutu Suriah lainnya, Cina, mendukung mediasi Liga Arab. “Kami sangat menghargai mediasi politik sebagai peran konstruktif untuk mengembalikan kedamaian di Suriah,” ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Liu Weimin.

Weimin menolak menjawab apakah Cina akan mendukung misi perdamaian yang diusulkan Liga Arab. Setiap misi perdamaian PBB membutuhkan konsensus dari Dewan Keamanan. Padahal negara-negara tersebut kini terpecah dalam mengatasi krisis Suriah.

Negara Arab dan Barat pekan ini akan mengajukan permohonan untuk menekan rezim Assad dalam Sidang Umum PBB. Rusia dan Cina diperkirakan akan menolak resolusi ini meski tidak memiliki hak untuk memveto keputusan 193 negara dalam sidang tersebut.

Meski desakan agar perdamaian segera terlaksana, militer Suriah kembali mengepung basis oposisi di Kota Homs. Kawasan Baba Amr, menurut lembaga Observatori Hak Asasi Manusia Suriah, kembali digempur sejak pukul 05.00 waktu setempat.

Tentara juga menyerbu rumah oposisi di Basra al-Sham, Provinsi Daraa. Terjadi pertempuran sengit antara oposisi dan tentara di Kota Lajat. Selain itu, mereka menangkap seorang ibu, yang keempat anaknya adalah oposisi.

Penembak jitu juga menewaskan seorang warga sipil di Kota Hama. Korban tewas juga jatuh dari pihak tentara. Sebanyak empat tentara tewas dalam pertempuran di Kota Rastan, Provinsi Homs. Sebanyak 500 orang tewas sejak penyerbuan tentara di Kota Homs pada 4 Februari lalu. Sekitar 6.000 warga Suriah tewas sejak bentrokan dengan oposisi berlangsung 11 bulan lalu.

REUTERS | AP | JERUSALEM POST | SITA PLANASARI A

Berita terkait

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

13 November 2017

Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Arab Saudi masuk daftar hitam PBB untuk kasus pembunuhan anak-anak di Yaman yang jumlahnya mencapai 683 anak.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

25 Oktober 2017

Arab Saudi Tidak Beri Kompensasi untuk Korban Crane Jatuh

Pengadilan Arab Saudi membebaskan Grup Saudi Bin Laden dari kewajiban membayar kompensasi kepada korban crane jatuh di Mekah tahun 2015.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

25 Oktober 2017

Arab Saudi Akan Kembalikan Islam Menjadi Moderat

Putra mahkota mengatakan Arab Saudi akan mengembalikan agama Islam menjadi moderat dan berpandangan terbuka terhadap semua agama.

Baca Selengkapnya

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

6 Oktober 2017

Bertemu Putin, Raja Salman Beli Rudal S-400 Seharga Rp 40 Triliun

Raja Salman dan Putin bersepakat Saudi membeli senjata sistem pertahanan udara S-400 senilai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 40,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

4 Oktober 2017

Raja Salman Melawat ke Rusia untuk Pertama Kali, Ini Agendanya

Raja Salman akan berkunjung ke Rusia untuk pertama kalinya Kamis depan.

Baca Selengkapnya

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

23 Agustus 2017

Goyang Macarena di Jalan, Remaja 14 Tahun Ditangkap Polisi Saudi

Remaja berusia 14 tahun ditangkap polisi Arab Saudi akibat goyang Macarena di jalan

Baca Selengkapnya

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

15 Agustus 2017

Terungkap, Putra Mahkota Ingin Saudi Hengkang dari Perang Yaman

Sebuah bocoran email mengungkap bahwa Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman menginginkan negaranya keluar dari perang Yaman.

Baca Selengkapnya

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

15 Agustus 2017

Dabbing Ala Rapper, Artis Populer Arab Saudi Ditahan

Abdallah Al Shaharani, penyanyi Arab Saudi ini melakukan gerakan dabbing dalam sebuah festival musik

Baca Selengkapnya

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

14 Agustus 2017

Saudi Minta Irak Bantu Pulihkan Hubungan dengan Iran

Arab Saudi minta bantuan Irak memperbaiki hubunganya dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

2 Agustus 2017

Arab Saudi Bakal Jadikan Laut Merah Sebagai Lokasi Wisata

Proyek ini dalam rangka mengurangi ketergantungan Arab Saudi akan pendapatan dari penjualan minyak.

Baca Selengkapnya