TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Indonesia untuk Suriah segera memulangkan 30 warga Indonesia dalam pekan depan. Saat ini, KBRI sedang menyiapkan semua dokumen dan tiket penerbangan komersial. Mereka akan dipulangkan dari berbagai daerah di Suriah. "Mengingat kondisi yang darurat," kata atase politik KBRI untuk Suriah, Iskandar Sukmadi, melalui sambungan telepon internasional, Rabu, 8 Februari 2012.
KBRI juga telah memulangkan sembilan TKW. "Kami memang tidak gembar-gembor dalam pemulangan ini," ujarnya.
Data terakhir KBRI, WNI di Suriah berjumlah 12.572 orang. Kini, KBRI sedang berusaha mendata kembali WNI. Hingga saat ini, pendataan masih sedang berjalan. Sebagian besar WNI di Suriah bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka ini lebih banyak yang tinggal di Damaskus, tetapi ada juga yang tinggal di Homs.
Ia mengaku, sebagian tidak terdata karena majikan langsung membawa WNI dari perusahaan penyalur, tanpa melapor ke KBRI. Mereka enggan melapor karena terkadang dimarahi majikannya jika melapor. "Mereka takut melapor. Ini yang menyusahkan kami," katanya. Pemerintah Indonesia, kata dia, telah memberikan instruksi kepada KBRI agar segera mengevakuasi WNI jika kondisinya sudah cukup membahayakan. "Sudah ada instruksi dari Jakarta, tapi kami butuh waktu untuk mendata dan mencari WNI," katanya.
Menurut dia, KBRI akan langsung menerbangkan WNI yang akan dievakuasi tanpa harus memenuhi kuota. "Kalau ada beberapa WNI yang siap maka akan kami pulangkan melalui pesawat komersial," ujarnya.
Saat ini, kondisi di Kota Homs terus memanas. Tentara Suriah kembali menyerang sejumlah wilayah di Homs yang digunakan tentara pemberontak, Kelompok Pembebasan Suriah. Dalam serangan ini, tidak kurang 67 warga sipil tewas, termasuk tiga keluarga yang loyal kepada Presiden Bashar Al Assad.
EKO ARI | REUTERS
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya