TEMPO.CO , Phnom Penh: Sedikitnya 300 staf warga Kamboja, dari hakim, jaksa, hingga sopir, yang bekerja untuk pengadilan Khmer Merah tidak lagi mendapat gaji mulai Februari sampai Maret. Anggaran untuk membayar gaji staf lokal sudah tidak ada lagi.
Padahal, berdasarkan peraturan dalam pendirian pengadilan Khmer Merah itu disebutkan, pengeluaran dan gaji staf Kamboja harus disediakan dalam anggaran oleh pemerintah Kamboja. Namun dalam prakteknya tidak sesuai dengan peraturan.
"Pemerintah Kerajaan Kamboja memberikan kontribusi bantuan berupa air, listrik, keamanan, transportasi staf serta aktivitas luar, dan mereka membayarkannya secara tepat waktu," kata Huy Vannak, staf pengadilan bidang publik, kemarin.
Walhasil, gaji staf lokal dibayar oleh bantuan sukarela dari masyarakat internasional, seperti Jepang, Prancis, dan Australia. "Ini berpengaruh pada semangat mereka di pengadilan," kata juru bicara pengadilan, Neth Pheaktra, kemarin. Staf lokal, ujarnya, bergantung pada gaji untuk mendukung keluarganya.
Adapun gaji lebih dari 130 staf asing, ujar Pheaktra, dibayar oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Untuk mengatasi masalah seretnya gaji staf lokal, staf pengadilan akan berangkat ke New York, Amerika Serikat, pada bulan ini untuk bertemu dengan negara-negara donor dan mendiskusikan anggaran pengadilan untuk periode 2012-2013.
Menurut Pheaktra, dibutuhkan dana sekitar US$ 10 juta untuk membiayai kebutuhan staf lokal selama 2012. "Kami berharap negara-negara donor dapat menyediakan dana darurat untuk staf kami," ujarnya.
Pengadilan Khmer Merah didirikan pada 2006 untuk menyidangkan para pelaku kejahatan selama Khmer Merah berkuasa pada 1975-1979. Sekitar 2 juta rakyat Kamboja tewas dibunuh dan kelaparan pada masa itu.
Pengadilan yang mempekerjakan 480 staf itu telah menghabiskan sekitar US$ 150 juta sejak didirikan pada 2006. Selama itu pula baru satu kasus yang selesai disidangkan, yakni menghukum mantan kepala penjara selama 30 tahun penjara. Namun terdakwanya mengajukan memori banding yang sidangnya akan digelar Jumat mendatang.
Menurut sejumlah pengamat, pengadilan ini diduga diwarnai campur tangan politik, sehingga berjalan sangat lamban. Akibatnya berdampak pada membengkaknya anggaran.
Pekan lalu, Ketua Majelis Nasional untuk Komisi Keuangan dan Perbankan, Cheam Yeap, mengatakan pemerintah telah menyediakan anggaran khusus untuk pengadilan di luar anggaran nasional. Hanya, dia belum menerima proposal untuk pendanaan pada tahun ini.
TELEGRAPH | PHNOM PENH POST | MARIA RITA
Berita terkait
Hun Sen Bersumpah Pertahankan Jabatannya Hingga 10 Tahun Lagi
7 September 2017
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen minta semua warga asing tidak iri dirinya menjadi perdana menteri terlama di dunia.
Baca SelengkapnyaJanda Kamboja Percaya Anak Sapi Ini Jelmaan Suaminya
21 Juli 2017
Khim Hang, wanita Kamboja berusia 74 tahun ini percaya anak sapi itu adalah reinkarnasi suaminya yang wafat setahun lalu
Baca SelengkapnyaHun Sen Ancam Perang Saudara Jika Partainya Kalah Pemilu
11 Mei 2017
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen mengancam perang saudara akan terjadi jika partainya tidak menang pemilu.
Baca SelengkapnyaSelebritas Kamboja Dilarang Tampil Setahun Gara-gara Terlalu Seksi
29 April 2017
Selebritas Kamboja ini dilarang tampil selama setahun gara-gara terlalu seksi.
Baca SelengkapnyaKamboja Larang Ekspor Air Susu Ibu
28 Maret 2017
Pemerintah Kamboja mengeluarkan aturan larangan ekspor air susu ibu (ASI) dan menghentikan pengirimannya ke perusahaan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaTak Sengaja Ancam PM Kamboja, Pria Ini Dihukum 2 Tahun Bui
25 Februari 2017
Seorang pria di Kamboja dihukum 2 tahun penjara gara-gara mengancam akan membunuh pemimpin negara itu lewat Facebook.
Baca SelengkapnyaChevron Dipaksa Buka Video CCTV Penembakan Aktivis Kamboja
14 Februari 2017
Pengadilan AS mengeluarkan surat paksa (subpoena) agar Chevron membuka rekaman CCTV tentang tewasnya aktivis Kamboja, Kem Ley.
Baca SelengkapnyaYuk, Berkeliling Kamboja dengan Pengendara Ojek Cantik Ini
10 Februari 2017
Dengan moto "Mengantar Anda berkeliling bersama pengendara muda dan cantik," Moto Girl Tour kini menjadi salah satu usaha wisata di Kamboja
Baca SelengkapnyaKamboja Akan Bangun Menara Kembar Tertinggi di Dunia
7 Januari 2017
Dua perusahaan Cina sepakat membangun menara kembar 133 lantai atau 560 meter di Phnom Penh.
Dua Eks Pemimpin Khmer Merah Dihukum Seumur Hidup
23 November 2016
Pengadilan Kamboja yang didukung PBB membatalkan banding oleh dua mantan pemimpin Khmer Merah Nuon Chea dan Khieu Samphan.
Baca Selengkapnya