TEMPO.CO , Washington - Politikus Partai Republik, Gabrielle Giffords, mengumumkan dirinya mundur dari Kongres pekan ini. Alasan mundurnya, adalah agar bisa berkonsentrasi dalam pemulihan kesehatannya. Ia selamat setelah mengalami cedera serius di kepala setelah serangkaian penembakan di Gedung Kongres AS awal tahun lalu.
Dalam sebuah pernyataan, Giffords menyatakan meski mundur ia akan menyelesaikan event 'Congress on Your Corner' yang sempat terganggu oleh penembakan dengan cara bertemu dengan beberapa konstituennya secara pribadi. Dia mengatakan dia juga berencana untuk hadir dalam pidato kenegaraan Obama di Parlemen pekan ini.
Di bawah hukum Arizona, Gubernur Jan Brewer akan memiliki waktu 72 jam untuk menggelar pemilihan khusus untuk memilih siapa penggantinya.
Mundurnya Giffords dianggap sebagai kerugian bagi Kongres. "Saya salut pada Giffords untuk pengabdian dan keberaniannya," kata Ketua DPR, John Boehner.
Penembakan Tucson memicu perdebatan nasional tentang peran retorika 'panas' dalam politik dan kebutuhan untuk wacana publik yang lebih merakyat. Sang pelaku, Jared Loughner (23) mengaku tidak bersalah atas 49 tuduhan terkait penembakan itu. Dia didiagnosis mengalami gangguan bipolar dan sedang dalam pengobatan di penjara Missouri agar secara mental siap untuk diadili.
Giffordsmenghabiskan banyak waktunya jauh dari Washington sejak penembakan itu. Dia melakukan banyak rehabilitasi di sebuah rumah sakit di Houston yang berada di dekat dengan rumah suaminya, Mark Kelly.
TRIP B | USA TODAY
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya