TEMPO.CO, Sydney - Jepang akhirnya membebaskan tiga demonstran anti-paus Australia, Selasa, 10 Januari 2012, setelah ketiganya ditahan di atas kapal Jepang karena dianggap memasuki kapal tersebut secara ilegal.
Pembebasan itu tak lepas juga dari seruan Perdana Menteri Australia Julia Gilard yang meminta Jepang membebaskannya tanpa syarat.
Penahanan tiga pria aktivis lingkungan itu bermula dari upaya mereka memasuki kapal Shonan Maru 2 saat kapal tersebut berada di pantai Australia Barat, Ahad, 8 Januari 2012. Selanjutnya, ketiganya ditahan untuk diadili sesuai dengan hukum Jepang.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang atas kerja samanya," ujar Gillard melalui juru bicara.
Australia menentang keras perburuan tahunan paus yang dilakukan Jepang di Lautan Selatan, namun Jepang berdalih bahwa apa yang dilakukan selama ini berada di perairan internasional. Kendati demikian, aktivitas tersebut mendapat tantangan dari para pencinta lingkungan.
Tahun lalu, Australia mengajukan gugatan ke pengadilan internasional di Den Haag agar Jepang menghentikan penelitian terhadap paus di Lautan Selatan. Hasil gugatan Australia diharapkan keluar pada 2013.
Ketiga aktivis yang ditahan tersebut berasal dari Australian Group Forest Rescue dan mencoba menghadap kapal pemburu paus milik Jepang yang berlayar menuju Lautan Selatan. Mereka adalah Simon Peterffy, 44 tahun, Geoffrey Tuxworth (47), dan Glen Pendlebury (27).
Forest Rescue merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup, khususnya bergerak ke aksi-aksi langsung, terutama untuk melindungi kayu-kayu hutan.
REUTERS | CHOIRUL
Berita terkait
Teror di Australia, ISIS Klaim Pelaku Penusukan Sebagai Anggota
9 November 2018
ISIS mengklaim serangan teror di Australia yang menikam tiga orang dan menabrakan mobil di Bourke Street, Melbourne.
Baca SelengkapnyaTeror di Australia, Pria Tikam 3 Pejalan Kaki Usai Ledakkan Mobil
9 November 2018
Teror di Australia, seorang pria meledakkan mobil dan menusuk pejalan kaki di Melbourne hingga menewaskan satu orang.
Baca SelengkapnyaEtihad Airways Akan Membantu Australia Ungkap Dugaan Teroris
2 Agustus 2017
Maskapai Etihad Airways mengatakan siap bekerja sama dan membantu Kepolisian Federal Australia untuk mengungkap rencana teror di pesawat.
Baca SelengkapnyaBahan Peledak Ditemukan Polisi Australia di Rumah 4 Tersangka
1 Agustus 2017
Polisi Australia menemukan sejumlah benda yang diduga bahan pembuat bom dalam penggrebekan di rumah 4 tersangka.
Baca SelengkapnyaEtihad Bawa 500 Penumpang dari Australia Jadi Target ISIS
1 Agustus 2017
4 pria diduga jaringan ISIS diduga akan meledakkan pesawat Etihad Airways dengan rute Sydney, Australia ke Abu Dhabi.
Baca Selengkapnya4 Pria Australia Rancang Ledakkan Pesawat Rute Jakarta - Sydney
1 Agustus 2017
Gabungan Polisi Australia menemukan data rencana meledakkan pesawat yang terbang dari Jakarta ke Sydney oleh 4 pria Australia keturunan Libanon.
Baca SelengkapnyaAustralia Dirikan Penjara Isolasi Terpidana Teroris yang Pertama
12 Juni 2017
Australia sedang membangun penjara isolasi khusus terpidana teroris yang pertama dan berlokasi di negara bagian New South Wales.
Baca SelengkapnyaWarga AS di Australia Diminta Waspada Aksi Teror
17 Mei 2015
Peringatan ini dikeluarkan setelah pengadilan Australia mengadili remaja Inggris usia 14 tahun yang didakwa terlibat kasus teror di acara Anzac Day.
Baca SelengkapnyaTiap Hari, 405 'Jihadis' Diinterogasi di Bandara Australia
16 Maret 2015
Australia memperketat pengawasan imigrasi di bandara untuk mencegah warganya bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca SelengkapnyaISIS Rekrut Remaja Jago Matematika Asal Australia
9 Maret 2015
Pertengahan tahun lalu, Bilardi diketahui membeli tiket sekali jalan ke Istanbul.
Baca Selengkapnya