Yaman Ampuni Dosa Presiden Ali Abdullah Saleh  

Reporter

Editor

Senin, 9 Januari 2012 09:25 WIB

Ali Abdullah Saleh. AP/Hani Mohammed

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah sementara Yaman sepakat memberikan pengampunan Presiden Ali Abdullah Saleh atas berbagai dosa-dosa kriminal yang diperbuat dirinya, termasuk membantai para pengunjuk rasa.

Kebijaksanaan yang dikeluarkan Ahad, 8 Januari 2012 itu sangat mengejutkan rakyat Yaman. Para pengunjuk rasa sangat kecewa dengan keputusan tersebut. Mereka tetap menuntut agar Saleh diseret ke pengadilan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Pemberian amnesti terhadap Saleh diduga sebagai salah satu syarat pengunduran Saleh sebagai presiden terhadap penggantinya yang diteken November lalu. Termasuk memberikan jaminan agar keluarganya tidak dibawa-bawa ke masalah hukum atas berbagai kejahatan yang pernah diperbuat. Namun demikian, pengampunan itu tidak berlaku bagi para pembantunya di pemerintahan yang digenggam selama 33 tahun.

Kabinet Yaman tetap keukeuh pada keputusannya kendati unjuk rasa terus berlangsung menuntut agar pemimpin terlama di negara itu diadili agar bertanggung jawab atas tewasnya ratusan orang selama demonstrasi di tenda-tenda.

Menurut pengunjuk rasa, Saleh telah mengerahkan para penembak jitu dan angkatan bersenjata untuk memberangus demonstran yang melakukan aktivitas menuntut Saleh mundur.

Namun demikian, tuntutan demonstran tak digubris pemerintahan sementara. Bunyi keputusannya sebagai berikut, "Segala hal yang pernah dilakukan Saleh, 69 tahun, baik terhadap warga sipil, militer, dan lembaga keamanan selama periode kepresidenannya adalah legal dan mendapatkan pengampunan."

Pemerintahan sementara Yaman terdiri dari kelompok-kelompok oposisi dan menteri-menteri loyalis Saleh telah menandatangani kesepakatan dengan Saleh untuk mengundurkan diri dari jabatannya di Arab Saudi, akhir tahun lalu. Dalam kesepakatan tersebut, Saleh bersedia meletakkan jabatan yang telah digenggam selama 33 tahun, tapi dengan syarat agar dia dan keluarganya tidak dituntut di meja hijau.

AL JAZEERA | CHOIRUL








Berita terkait

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.

Baca Selengkapnya

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.

Baca Selengkapnya

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.

Baca Selengkapnya

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman

Baca Selengkapnya

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.

Baca Selengkapnya

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop

Baca Selengkapnya

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab

Baca Selengkapnya