PBB Sebut 50 Ribu Warga Sudan Selatan Mengungsi

Reporter

Editor

Selasa, 3 Januari 2012 11:37 WIB

Warga Sudan yang dilanda perang saudara memilih untuk mengambil air berlumpur daripada harus mengantri selama 12 jam di sebuah pompa air di kamp pengungsi Sudan Selatan, 9 Desember 2011 silam. REUTERS/Hereward Holland

TEMPO.CO, Sudan -- Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan sebanyak 50 ribu penduduk Sudan Selatan meninggalkan rumah mereka untuk menghindari konflik berdarah. "Sekitar 10 ribu di antaranya bersembunyi di semak-semak sembari menunggu datangnya pertolongan," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan PBB.

Pada pemandangan sehari-hari tampak sejumlah pemuda bersenjata dari suku Lou Nuer berbaris menguasai Kota Pibor. Negara bagian Jonglei ini merupakan kawasan yang menjadi basis seterunya, yakni masyarakat Murle.

"Ketegangan kian meningkat sejak kehadiran suku Lou Nuer di sekitar Pibor," kata Menteri Negara Bagian Jonglei, Isaac Ajiba, Senin, 2 Januari 2012.

Rumah-rumah terbuat dari rumbai atau beratap daun kering, menurut Parthesarathy Rajendran, seorang kepala para dokter tanpa batas (MSF) di Sudan Selatan, terbakar. Bahkan ribuan orang, jelasnya lagi, mengungsi, termasuk stafnya.

"Banyak staf kami bersembunyi di semak belukar dan kami juga mendengar klinik MSF dirusak serta dijarah," katanya kepada Al Jazeera. MSF, ungkapnya, merupakan lembaga kesehatan yang ada di seluruh dunia dan untuk beragam penduduk yang rentan terhadap serangan berbagai masalah medis.

"Oleh karenanya, kami sangat peduli pada orang-orang yang ada di dalam semak belukar. Mereka tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih, kesehatan, dan makanan," ujarnya.

Pemerintah dan PBB telah memperingatkan kepada pihak-pihak yang bertikai bahwa kekerasan akan berbuntut pada "tragedi besar" yang dapat memaksa pasukan perdamaian hadir di sana.

"Kami mengkhawatirkan kondisi mereka. Mereka saat ini hidup dalam persembunyian di semak belukar tanpa air, pemondokan, dan makanan. Saya perkirakan jumlah mereka 20 ribu hingga 50 ribu orang," kata Lise Gande, Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan Selatan, kepada Reuters. Menurut Gande, Senin, 2 Januari 2012, jumlah pasukan pemerintah di Pibor sebanyak 3.000 tentara dan 800 polisi.

Sementara itu Mark Akec Cien dari Dewan Gereja Sudan mengatakan banyak orang tewas dan terluka akibat bentrok antarsuku. "Situasinya sangat buruk, banyak korban luka berat dan melarikan diri ke kota," kata Cien dari ibu kota Sudan Selatan, Juba.

Dia menambahkan, lebih dari 30 orang tewas di Lukangol, sekitar 30 kilometer sebelah utara Pibor, kawasan yang dikuasai pejuang Lou Nuer sejak pekan lalu. Mereka membakar permukiman warga. "Sebanyak 80 orang terluka di sini."

AL JAZEERA | CHOIRUL







Berita terkait

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

21 Juni 2017

Putus Hubungan dengan Qatar, Kepentingan Yaman Diwakili Sudan

Sudan sepakat menerima permintaah Yaman.

Baca Selengkapnya

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

1 April 2017

Amnesty: Sudan Selatan Bakar 2.000 Rumah Penduduk

PBB mengkategorikan pembakaran rumah penduduk sebagai genosida.

Baca Selengkapnya

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

27 Februari 2017

TNI Gelar Festival Layang-layang di Sudan

Festival tersebut bertujuan menghibur para pelaksana misi perdamaian di Sudan di sela kegiatan rutin.

Baca Selengkapnya

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

21 Februari 2017

Penyelundupan Senjata di Sudan, Polisi RI Bakal Dipulangkan  

Wakil Menlu Abdurrahman Fachir memastikan polisi RI yang dituduh menyelundupkan senjata di Sudan akan dipulangkan.

Baca Selengkapnya

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

5 Februari 2017

Perampokan Sapi, Ribuan Orang Tewas di Sudan Selatan

Kekerasan melanda desa-desa, perempuan diculik dan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

13 Januari 2017

Keamanan Terkendali, Sudah Selatan Tolak Pasukan PBB

Menurut Menteri Pertahanan Kuol Manyang Juuk, Sudan Selatan memang sudah tak perlu lagi pasukan PBB untuk melindungi pasukan regi

Baca Selengkapnya

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

21 Juni 2016

Tanpa Dakwaan, Sudan Bebaskan 6 Mahasiswa  

Para mahasiswa itu dicokok saat berlangsung kerusuhan di Univeritas Khartum yang melibatkan mahasiswa dan pasukan keamanan.

Baca Selengkapnya

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

12 Maret 2016

PBB: Perempuan Dijadikan Upah Seks Milisi di Sudan

Pemerintah Sudan Selatan menolak militernya menjadikan warga sipil sasaran serangan, namun berjanji akan melakukan invstigasi.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

7 November 2015

Kecelakaan Pesawat, Bayi Ini Satu-satunya Korban Selamat

Bayi perempuan itu ditemukan ketika pasukan keamanan dan wartawan tengah berusaha mencari kotak hitam

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

4 November 2015

Kecelakaan Pesawat di Sudan Selatan, 41 Tewas  

Cuaca buruk menyulitkan petugas mencari korban lainnya.


Baca Selengkapnya