TEMPO.CO, Guangzhou -- Pemerintah Cina telah meluncurkan dokumen berisi rancangan kerja lima tahun untuk menempatkan astronot di bulan. Rencana ini bakal menjadikan Cina sebagai negara yang mengunjungi bulan setelah astronot Amerika Serikat menginjakkan kaki 40 tahun lalu.
"Cina akan melakukan penelitian pada rencana awal untuk mendaratkan manusia di bulan," kata Dewan Negara Cina seperti tertuang dalam dokumen. Dewan juga menyatakan melakukan eksplorasi mendalam terhadap planet-planet dan asteroid.
Pernyataan yang tertuang dalam dokumen tidak serta-merta memberikan tenggat waktu untuk pelayaran ke bulan, tapi lebih sebagai bentuk deklarasi resmi tentang target pemerintah Cina di bidang antariksa.
Rencana pemerintah Cina muncul ketika pembuatan pesawat antariksa berawak Amerika sedang tertahan. Belum lagi kondisi armada pesawat ulang alik NASA yang telah dipensiunkan dan misi Stasiun Antariksa Internasional yang sangat bergantung pada roket Rusia.
George W. Bush pernah menargetkan astronot Negeri Abang Sam akan kembali ke bulan pada tahun 2020, tapi Presiden Barack Obama membatalkan program karena biaya tinggi. Sebagai ganti proyek ke bulan, Obama mengusulkan pengiriman astronot Amerika ke asteroid pada tahun 2025.
Kini, Cina membangun prototipe stasiun antariksa milik sendiri, yang bernama Tiangong 1, sebelum merakit stasiun sesungguhnya sekelas Mir milik Rusia. Mereka juga telah memetakan kondisi terbaru bulan menggunakan satelit pemantau bulan Cang'e-1, serta berencana mengirim pesawat ruang angkasa Shenzhou-9 dan Shenzhou-10 untuk diluncurkan bersama Tiangong-1 pada tahun 2012.
"Sejak tahun 2006, roket Long March berhasil mengemban 67 misi peluncuran, yakni mengirim 79 pesawat ruang angkasa ke orbit yang direncanakan dan menunjukkan peningkatan kemampuan yang patut dicatat dalam keandalannya," begitu isi dokumen tersebut.
Kendati program antariksa didukung penuh Tentara Pembebasan Rakyat, dokumen menyebutkan program tersebut akan dijalankan untuk misi damai. "Cina selalu menganut pemanfaatan program luar angkasa untuk tujuan damai dan menentang persenjataan atau perlombaan senjata di luar angkasa," bunyi isi lanjutan dokumen itu.
Siapa pun yang sampai ke bulan dapat mengklaim banyak hal besar. Namun tidak ada lagi yang seperti itu sejak misi Apollo 17 tahun 1972 dan penjelajah bulan masih menunggu untuk sebuah tempat dalam perjalanan yang unik.
NEWS.CNET | MAHARDIKA SATRIA HADI
Berita terkait
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang
2 jam lalu
Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih
21 jam lalu
Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.
Baca SelengkapnyaXiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu
1 hari lalu
Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina
1 hari lalu
Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia
Baca SelengkapnyaTurun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina
2 hari lalu
Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.
Baca SelengkapnyaHasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara
2 hari lalu
Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.
Baca SelengkapnyaHasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2
2 hari lalu
Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.
Baca SelengkapnyaDikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik
2 hari lalu
Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaDestinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024
2 hari lalu
Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.
Baca SelengkapnyaHasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina
2 hari lalu
Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.
Baca Selengkapnya