TEMPO Interaktif, Beijing:Ledakan sumur gas menewaskan sedikitnya 191 orang serta ratusan orang lainnya terluka di barat daya Cina. Jumlah ini terhitung sampai Kamis (25/12) pukul 23.30 WIB atau 03:30 pagi waktu setempat. Ledakan terjadi pada Selasa malam di tambang gas wilayah Kaixian, dekat Kota Chongqing. Kemungkinan korban masih akan terus bertambah.Akibat ledakan ini gas buangan yang mengandung hidrogen sulfur pekat menyembur sekitar 30 meter. Gas menyebar di udara dan menimbulkan aroma telur busuk. Untuk itulah, masyarakat segera dievakuasi.Data terakhir yang dikutip dari kantor berita Xinhua menyebutkan lebih dari 41 ribu orang telah dievakuasi dari radius lima kilometer sekitar tambang gas Chuandongbei. Kecelakaan industri ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah.Dilaporkan, para teknisi sedang berusaha memperbaiki kerusakan. Mereka bekerja dalam kepungan asap gelap dan berupaya menghindari penyebaran gas mematikan ini. Sejumlah truk masih dalam perjalanan dengan membawa 260 ton lumpur yang akan dipompakan Jumat pagi.Petugas penyelamat, mobil pemadan dan perlatan lainnya telah siap di lokasi. Rencanya petugas dan teknisi akan membersihkan gas setelah China National Petroleum Corporation (CNPC) menjelaskan rincian programnya. "Kami akan lihat apakah kami dapat melokalisir gas ini selama tiga jam dalam operasi ini," kata Deputi Kepala Tambang Gas Alam, Qian Zhijia. Qian mengatakan ledakan ini murni kecelakaan. Tim investigasi baru datang pada Kamis malam dan penyebab kejadian belum dapat dipastikan.Presiden Hu Jintao dan Perdana Menteri Wen Jiabao menginstruksikan untuk segera menyelamatkan para pekerja. "Selamatkan korban dan hindari gas beracun ini menyebar," katanya seperti dikutip Xinhua.Pemerintah juga meminta pejabat lokal memperhatikan kesejahteraan para pengungsi. "Semua orang yang berada di dekat ledakan harus dipindahkan ke kota lain, sekitar 20 kilometer," kata Wali Kota Gaoqiao. Sebanyak 28 desa tercemari ledakan gas. Pemerintah daerah telah menyiapkan 15 titik pemindahan penduduk.Petugas rumah sakit di sepanjang wilayah Kai harus bekerja selama 24 jam. Pasiennya rata-rata mengalami gangguan mata dan pernafasan. Sekitar 290 orang, kebanyakan anak-anak, masih berada di rumah sakit dan empat di antaranya dalam kondisi kritis. Dilaporkan juga sekitar 3.000 penduduk lokal sempat menghirup gas buangan ini. Mereka mengalami sakit kepala dan flu. "Ada tukang kebun dan tambang, tua dan muda, laki-laki dan perempuan," kata petugas kesehatan Rumah Sakit Kai, Zhang. "Sebagian ada yang meninggal setelah tiba di rumah sakit." Dia juga mengatakan rumah sakit lainnya menerima banyak pasien, yang berarti jumlah korban akibat ledakan ini bisa bertambah sekitar 500 orang. "Petugas kami sangat terbatas," katanya, "Sementara pasien sangat banyak."Tambang gas yang dikelola oleh Sichuan Petroleum Administration di bawah China National Petroleum Corporation mempunyai kapasitas sekitar 50 sampai 60 miliar ton gas alam. Keselamatan kerja masih menjadi persoalan di Cina. Sebanyak 13.283 orang meninggal di pabrik dan pertambangan dari Januari sampai Oktober 2003. Jumlah ini meningkat 9,6 persen dari tahun 2002. AFP/Yandi - Tempo News Room
Berita terkait
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
23 detik lalu
BNPT Apresiasi Partisipasipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.