Putra Qadhafi Butuh Pengacara  

Reporter

Editor

Rabu, 21 Desember 2011 12:47 WIB

Saif al-Islam. REUTERS/Paul Hackett

TEMPO.CO, Otoritas Libya menjamin Saif al-Islam Qadhafi, putra pemimpin terjungkal Muammar Qadhafi, yang didakwa melakukan kejahatan perang bakal mendapatkan penasihat hukum. Demikian keterangan organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) kepada wartawan, Rabu, 21 Desember 2011.

Bulan lalu Luis Moreno-Ocampo, jaksa penuntut umum Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC), mengatakan Saif al-Islam tak perlu diseret ke pengadilan di Den Haag atas berbagai kejahatan yang dilakukan. Dia bisa diadili di dalam negeri dengan jaminan proses peradilan Libya bakal berjalan fair.

Fred Abraham dari kelompok HAM yang berbasis di New York sempat mengunjungi putra Muammar Qadhafi itu selama 30 menit di Zinta, Libya. Ia katakan, "Saif al-Islam Qadhafi mengaku mendapatkan makanan bagus dan perawatan kesehatan yang baik. Dia tidak komplain masalah kondisi fisik atas penahanannya," kata Abraham. "Hanya, dia ingin mendapatkan akses ke keluarga dan pengacara yang bisa membantu menyelesaikan kasusnya."

Mahkamah Kejahatan Internasional mendakwa Saif al-Islam, bersama ayah dan bekas Kepala Intelijen Libya Abdullah al-Senussi, terlibat dalam pembunuhan para pengunjuk rasa untuk menggulingkan kekuasaan Muammar Qadhafi, Agustus 2011.

Dewan Transisi Nasional (NTC) yang sekarang ini memegang kekuasaan sementara di Libya berkali-kali mengatakan tidak akan menyerahkan Saif al-Islam kepada siapa pun dan akan menggelar peradilan yang fair terhadap dirinya.

Otoritas Libya menahan Saif al-Sialm pada 19 November 2011, sebulan setelah ayahnya ditangkap dan dibunuh oleh para pemberontak. "Saif al-Islam layak mendapatan hak-haknya, termasuk 8.000 tahanan yang sekarang di penjara untuk memperoleh penasihat hukum," ujar Abraham.

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, bulan lalu, mengatakan bekas pemberontak Libya menahan 7.000 tahanan. Para tahanan yang sebagian besar dari sub-Sahara Afrika itu tak mendapatkan pengacara.

Ban dalam keterangannya kepada media mengatakan para tahanan telah disiksa dan dibedakan berdasarkan warna kulit. Bahkan tahanan perempuan dijaga oleh laki-laki tanpa ada pengawalan perempuan lainnya. Tragisnya, tahanan anak-anak dicampur dengan pria dewasa.

Saif al-Islam katakan kepada Abrahams bahwa dia telah menerima kunjungan dari jaksa penuntut umum Abdelaziz al-Hasadi dan sejumlah pejabat pemerintahan Libya. Palang Merah Internasional juga pernah mengunjunginya.

Menurut Hasadi kepada kelompok HAM, Saif al-Islam dijamin akan memperoleh penasihat hukum dan fasilitas yang aman di Tripoli, termasuk melindunginya dari ancaman serta tak bisa melarikan diri.

Sesuai dengan prosedur undang-undang Libya, negara harus mengizinkan tahanan mendapatkan akses ke lawyer sejak dia diperiksa. "Pemeriksaan kami sangat terbuka termasuk memeriksa soal korupsi Saiful al-Islam sebelum dituntut masalah kejahatan perang," kata Hasadi.

REUTERS | CHOIRUL

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya