TEMPO Interaktif, Florence - Wali Kota Florence, Matteto Renzi, Rabu, 14 Desember 2011, menyatakan berkabung atas kematian dua pedagang Senegal yang ditembak seorang pria bersenjata sehari sebelumnya. Renzi menyerukan seluruh kegiatan bisnis menghentikan kegiatan perdagangan selama 10 menit pada pukul 12.00 siang waktu setempat.
Masa berkabung tersebut sebagai bentuk penghormatan setelah dua pedagang Senegal yang ditembak mati oleh Gianluca Casseri. Menurut laporan media setempat, pria 50 tahun itu pelaku tunggal dari kelompok sayap kanan.
"Usai melakukan penembakan, mayat Casseri ditemukan di basement, lantai dasar parkir mobil. Diduga dia bunuh diri," ujar polisi yang menemukan jasadnya.
Casseri membunuh dua orang pria dan melukai 2 orang lainnya di Dalmazia Square sebelum membuka serangan di San Lorenzo.
Presiden Italia Giorgia Napolitano menyatakan sangat terkejut dan mengutuk peristiwa tersebut. Napolitano meminta otoritas Italia dan masyarakat melawan bentuk-bentuk perilaku yang tidak toleran. "Rakyat Italia harus kembali ke tradisi keterbukaan dan solider."
Wali Kota Florence menjelaskan bahwa peristiwa penembakan tersebut dilakukan oleh perorangan. "Aksi ini dilakukan oleh seorang pembunuh, sebuah pembunuhan berlatar belakang kegilaan dan rasis," ucap dia.
Beberapa saksi mata mengatakan, sebelum melakukan aksi brutalnya, Casseri terlihat keluar dari mobilnya di Dalmazia dengan tenang. Namun tiba-tiba dia memberondongkan peluru dari senjata api yang dia tenteng. Akibatnya dua warga Senegal yang sedang berada di pasar tewas dan melukai lainnya.
"Saya mendengar suara tembakan, ketika menuju lokasi, dan melihat tiga pria tergeletak di lantai bersimbah darah," kata seorang pedagang yang melihat kejadian itu kepada La Republica.
Saat kejadian, puluhan pengunjung dan pedagang berhamburan panik. Tapi beberapa di antaranya mencoba menyerang Casseri, kendati dia kabur dengan mobilnya.
BBC | CHOIRUL
Berita terkait
Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia
20 Mei 2017
Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca SelengkapnyaTerbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade
16 Mei 2017
Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade
Baca SelengkapnyaWali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini
10 Mei 2017
Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania
7 Mei 2017
Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun
16 April 2017
Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.
Baca SelengkapnyaHakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis
25 Maret 2017
Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.
Baca SelengkapnyaUskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis
20 Maret 2017
Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya
Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku
12 Maret 2017
Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.
Baca SelengkapnyaDubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda
23 Desember 2016
Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.
Baca SelengkapnyaPromosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia
19 Desember 2016
Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)
Baca Selengkapnya