TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Sultan Negara Bagian Kedah, Sultan Abdul Halim Mu'adzam Shah, 84 tahun, dilantik menjadi raja baru Malaysia. Raja Malaysia ke-14 itu mengucap sumpah sebagai Yang Dipertuan Agong Malaysia di Istana Negara di Jalan Duta, Kuala Lumpur, pada Selasa, 13 Desember 2011.
Ini adalah kali kedua Sultan Abdul Halim menjabat sebagai Raja Malaysia setelah sebelumnya ia menjabat Yang Dipertuan Agong pada periode 21 Januari 1970 hingga 20 September 1975 sebagai Raja Malaysia ke- 5.
Sebelum upacara pengambilan sumpah, Sultan Abdul Halim mendapat penghormatan dari jajaran pejabat Malaysia yang terdiri dari perdana menteri dan wakil perdana menteri serta anggota parlemen dan resimen khusus Diraja di halaman gedung parlemen Malaysia.
Sultan Abdul Halim dipilih oleh raja-raja Melayu dalam Musyawarah Khusus Majlis Raja-raja di Istana Negara pada 14 Oktober 2011. Selanjutnya, Sultan Abdul Halim akan menjabat sebagai Yang Dipertuan Agong Malaysia hingga lima tahun ke depan, menggantikan raja sebelumnya Tuanku Mizan Zainal Abidin.
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
