TEMPO Interaktif, New Delhi - Kebakaran menghanguskan Rumah Sakit AMRI, Kolkata, India, kemarin. Sedikitnya 88 orang tewas dan 15 mengalami luka berat. Wakil Presiden AMRI, Satyabrata Upadhay, menyatakan api yang melahap gedung rumah sakit swasta berlantai tujuh itu juga menewaskan tiga karyawan rumah sakit.
Pemerintah Negara Bagian Benggala Barat menyalahkan staf RS AMRI karena mengabaikan pasien mereka dan malah kabur seiring dengan munculnya asap dan kobaran api. Enam direktur dari perusahaan rumah sakit mewah itu dituding bersalah atas pembiaran jatuhnya korban tewas dan diminta menyerahkan diri ke polisi.
"Sungguh mengerikan pejabat rumah sakit tidak membuat upaya penyelamatan apa pun bagi para pasien yang terjebak," kata Menteri Kesehatan dan Perencanaan Negara Bagian Publik Benggala Barat, Subrata Mukherjee. "Para pejabat senior malah kabur setelah api mengamuk."
Pihak rumah sakit berbelasungkawa dan membantah tudingan melanggar standar keselamatan. Saat terjadi kebakaran, ada 160 pasien di 190 tempat tidur.
Begitu api membesar pada pagi buta tersebut, regu pemadam kebakaran memecahkan jendela kaca di lantai atas untuk menarik para pasien yang terjebak sebelum mereka lemas akibat asap. Tak kurang dari 25 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan si jago merah.
S. Chakraborty, suami Moon Moon Chakraborty yang dirawat di rumah sakit itu karena patah ankle, menyatakan ia ditelepon Moon Moon saat api mulai menjalar. "Dia meninggal ketika saya sampai rumah sakit," ujar Chakraborty sambil tersedu.
Warga setempat yang marah menuding pihak rumah sakit kelewat lamban. Mereka merujuk pada kebakaran yang terjadi tiga tahun lalu yang sangat berbeda penyelamatannya. Saat itu, tidak ada korban tewas.
Namun pihak rumah sakit menyangkalnya. "Api terdeteksi pada pukul 03.30 dan kami mengontak pemadam kebakaran lima-sepuluh menit kemudian," ujar Upadhay dalam konferensi persnya.
"Rumah sakit tak punya tangga belalai dan pemadam kebakaran kesulitan masuk sehingga operasi penyelamatan sempat tertahan. Pada saat yang sama, asap sudah menggila dan merambat ke lantai atas," ujar Menteri Pembangunan Urban Benggala Barat, Firhad Hakim.
Menteri Firhad Hakim menyampaikan rasa simpatinya kepada para keluarga korban. "Kami berbagi derita dengan mereka," ujarnya sembari menyebutkan pemerintah akan memberi santunan masing-masing US$ 4.000 kepada kerabat korban yang tewas.
AP | REUTERS | HINDUSTAN TIMES | DWI ARJANTO
Berita terkait
Gara-gara Berbahasa Inggris, Pria India Dikeroyok
15 September 2017
Pemuda India bernama Varun Gulati dari Noida dikeroyok 4 pemuda setelah dia erbahasa Inggris dengan temannya.
Baca SelengkapnyaArkeolog India Sebut Taj Mahal Bangunan Muslim, Bukan Kuil India
31 Agustus 2017
Lembaga Survei Arkeologi Agra, India di hadapan pengadilan menyatakan, Taj Mahal merupakan makam megah Muslim, bukan kuil Hindu.
Baca SelengkapnyaDitolak Puskesmas, Remaja Putri India Melahirkan di Jalan
27 Agustus 2017
Remaja India dan bayi perempuannya kemudian dibawa warga sekitar ke puskesmas
Baca SelengkapnyaKambing Mirip Manusia Kejutkan Penduduk Desa India
24 Agustus 2017
Seekor kambing mirip manusia telah mengejutkan penduduk desa di India
Baca SelengkapnyaPria Ini Tewas Ditikam Pacar Saat Cekcok Soal Masak Makan Malam
22 Agustus 2017
Pria ini tewas ditikam kekasihnya setelah cekcok membahas siapa yang harus memasak untuk makan malam.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Kereta Api di India, 23 Penumpang Tewas
20 Agustus 2017
Sedikitnya 23 orang tewas dan 64 korban lainnya luka-luka setelah kereta api cepat Utkal Express terlempar dari rel di Uttar Pradesh, India.
Baca SelengkapnyaPewaris Taipan di India Jadi Buruh Miskin? Begini Kisahnya
19 Agustus 2017
Selama sebulan, pewaris usaha berlian di India ini harus bekerja sebagai buruh dengan modal hanya Rp 100 ribu.
Baca SelengkapnyaIkut Tantangan Game Online, Remaja India Ini Tewas
16 Agustus 2017
Ankan Dey dari India ditemukan keluarganya tewas di kamar mandi di rumah orang tuanya karena diduga terpengaruh game online.
Baca SelengkapnyaDituduh Penyihir, Wanita India Tewas Disiksa dengan Bara Api
15 Agustus 2017
Kanya Devi, perempuan India ini disiksa, dicambuk, dipaksa makan tinja hingga harus tidur di atas bara api hingga tewas sehari kemudian
Baca SelengkapnyaDiduga Kekurangan Oksigen, 60 Anak Tewas di Rumah Sakit India
14 Agustus 2017
Kematian akibat kelalaian medis bukan hal baru di India, tetapi kematian puluhan anak dalam waktu kurang dari sepekan sesuatu yang luar biasa
Baca Selengkapnya