TEMPO Interaktif, Gaza - Kekerasan di perbatasan Israel-Gaza kian meningkat, Jumat, 9 Desember 2011, bersamaan dengan serangan udara Israel yang menewasan sedikitnya tiga penduduk sipil. Serangan Israel dibalas tembakan roket pejuang Palestina.
Saling tembak senjata antarkedua kubu pecah, Kamis, 8 Desember 2011, ketika jet tempur Israel membombardir sebuah mobil yang tengah berjalan di Gaza sehingga menewaskan dua militan. Kedua korban, menurut Israel, merencanakan serangan ke wilayahnya.
Buntut serangan jet tempur Israel, sejumlah pria bersenjata Palestina membalas dengan menembakkan roket ke wilayah selatan Israel. Beberapa roket mendarat di Kota Beersheba, namun tak menimbulkan korban jiwa.
Jumat dini hari, petugas medis Palestina mengatakan, serangan udara kedua Israel menghantam sebuah pusat pelatihan Hamas di Gaza City menyebabkan seorang penduduk sipil tewas dan melukai 13 lainnya. "Hampir seluruh korban perempuan dan anak-anak."
Juru bicara Hamas mengatakan, serangan udara Israel tersebut merupakan sebuah kejahatan dan Israel adalah penyebab timbulnya kekerasan di kawasan ini. "Kami meminta pemerintah Zinois (pendudukan) bertanggung jawab sepenuhnya atas kejahatan ini," ujar juru bicara Fawzi Barhoum.
Militer Israel membenarkan bahwa angkatan udara telah melancarkan serangan ke wilayah Palestina. Akibat serangan tersebut, dua pria tewas. Kedua korban ini dianggap sebagai perencana serangan ke penduduk sipil Israel dan tentara Israel di perbatasan Israel-Gurun Sinai Mesir.
"Mereka berafiliasi dengan kelompok teroris yang menyerang warga sipil dan pasukan Israel melalui perbatasan di sebelah barat," kata seorang anggota militer.
Hamas merupakan kelompok militan Islam yang bersumpah akan terus berjuang menghancurkan Israel. Kelompok ini memegang kekuasaan di Jalur Gaza sejak 2007. Dalam pernyataannya kepada media, angkatan bersenjata Israel menuduh kelompok militan terlibat dalam perencanaan bom bunuh diri terhadap resor Israel di Eliat pada 2007 yang menewaskan tiga penduduk sipil Israel.
REUTERS | CHOIRUL
Berita terkait
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza
22 November 2023
Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza
Baca SelengkapnyaDikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram
3 November 2023
Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza
Baca SelengkapnyaElon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?
31 Oktober 2023
Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik
16 Oktober 2023
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.
Baca SelengkapnyaSudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka
16 Oktober 2023
Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?
13 Oktober 2023
Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?
13 Oktober 2023
Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.
Baca SelengkapnyaTerjepit di Jalur Gaza
11 Oktober 2023
Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza
3 Agustus 2018
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
Baca SelengkapnyaDikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
18 Juli 2018
Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.
Baca Selengkapnya