SBY Berbagi Pengalaman Demokrasi  

Reporter

Editor

Kamis, 8 Desember 2011 15:41 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyon. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO Interaktif, Nusa Dua - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono membagikan pengalaman demokrasi di Indonesia kepada 82 negara peserta Bali Democracy Forum IV. Perjalanan Indonesia menjadi negara demokrasi tidak mudah. Ia menuturkan, demokrasi dapat menimbulkan peluang munculnya kelompok ekstremis dan radikal yang menyalahgunakan keterbukaan demokratis untuk keuntungan sendiri.

“Demokrasi seharusnya membawa kebebasan, perdamaian, dan moderasi,” kata Presiden Yudhoyono dalam pidatonya saat membuka Bali Democracy Forum IV di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali, Kamis, 8 Desember 2011.

Presiden menjelaskan, fenomena ini sesuatu yang terjadi di negara demokrasi Barat, Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Pemerintah tidak dapat menghentikan atau membatasi suara-suara radikal sebab dapat menyebabkan erosi demokrasi. Meski demikian, kebebasan tidak mutlak, tapi memiliki batas alias dibarengi dengan toleransi dan aturan hukum. “Tidak dapat digunakan untuk melanggar hak orang lain, mempromosikan kebencian, konflik, atau perang,” kata Presiden.

Dia mengatakan pada masa awal transisi menjadi negara demokrasi, ada beberapa konflik di daerah-daerah tertentu pada kurun waktu tertentu sebelum mencapai perdamaian dan stabilitas pemerintahan di seluruh Indonesia. Ini juga masalah yang dihadapi oleh negara-negara lain yang mengalami transisi demokrasi. Itu sebabnya, kata dia, setiap transisi demokrasi harus mencakup upaya untuk secara sistematis menyediakan perlindungan hak asasi manusia. “Semakin pemerintah menjamin hak asasi manusia, demokrasi lebih tahan lama,” lanjutnya.

Perlindungan hak asasi tersebut meliputi kebebasan beragama, berserikat, berekspresi. Itulah sebabnya, tuturnya, penting untuk terus menumbuhkan pola pikir demokratis. Apalagi di tengah abad ke-21 dengan kemunculan Facebook, Twitter, dan ponsel pintar. Kekuatan dalam demonstrasi Arab Spring digalang melalui media sosial. “Munculnya media sosial menjadi tantangan intelektual dan praktis bagi demokrasi abad ke-21.”

Ia menambahkan, di luar instrumen pemungutan suara, ada banyak cara untuk menyerap aspirasi rakyat. Ia mencontohkan penggunaan PO BOX, surat elektronik, dan layanan pesan pendek ponsel bagi rakyat untuk mengajukan keluhan, keprihatinan, mengekspresikan dan menyarankan ide-idenya secara langsung ke kantornya. Presiden mempekerjakan puluhan staf khusus untuk menangani hal ini. Metode menjadi cara mengukur, baik sentimen positif dan negatif suatu kebijakan.

BDF merupakan forum dialog tahunan tingkat menteri negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk membahas demokrasi dan pembangunan politik melalui dialog dan kerja sama dalam memperkuat nilai-nilai demokrasi dan memperkuat institusi-institusi demokrasi di kawasan Asia. BDF bersifat terbuka untuk negara-negara di kawasan Asia Pasifik yang demokratis atau untuk menjadi negara yang lebih demokratis melalui kerja sama internasional dengan cara bertukar informasi dan pengalaman.

Pertemuan berlangsung 8–9 Desember 2011. Tema tahun ini, “Peningkatan Partisipasi Demokratis dalam Suatu Dunia yang Berubah: Merespon Suara-suara Demokratis". Fokusnya, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam merespons suara-suara demokrasi dan isu-isu terkait, serta melibatkan masyarakat dalam perubahan politik, ekonomi, dan sosial. Ketua perhelatan ini adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wajed.

Pertemuan antarbangsa ini dihadiri sejumlah kepala negara serta pejabat tinggi atau organisasi internasional dari 82 negara, di antaranya Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Inggris, Kenya, Nigeria, Uni Eropa. Para pemimpin dan perwakilan negara yang hadir di antaranya Sultan Haji Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam, Presiden Republik Sri Lanka Mahinda Rajapaksa, Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad Bin Jassim Bin Jabr Al-Thani, Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao, Perdana Menteri Mongolia Sukhbaatar Batbold, Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay, dan Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc.

Indonesia adalah negara yang memprakarsai penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) pertama pada 10-11 Desember 2008 di Bali, Indonesia, bersama Australia sebagai co-chair. Penyelenggaraan pertama diikuti oleh 39 negara.

NIEKE INDRIETTA

Berita terkait

Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

38 hari lalu

Tanggal Gelaran WWDC 2024 Resmi Diumumkan, Ini Detailnya

WWDC 2024 akan diadakan secara virtual mulai tanggal 10 hingga 14 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Lindungi Israel, AS Halangi Swiss Agar Tidak Menggelar Konferensi Konvensi Jenewa

21 Desember 2023

Lindungi Israel, AS Halangi Swiss Agar Tidak Menggelar Konferensi Konvensi Jenewa

Pemerintahan Biden berencana mendesak Swiss agar menolak permintaan Palestina untuk mengadakan konferensi mengenai pelanggaran Konvensi Jenewa

Baca Selengkapnya

Konferensi Internasional di Universitas Jember Bahas Isu Global Kesehatan Terkini

4 November 2023

Konferensi Internasional di Universitas Jember Bahas Isu Global Kesehatan Terkini

Rektor Universitas Jember Iwan Taruna mengingatkan kepada peserta konferensi ihwal pentingnya kerja sama mengatasi berbagai permasalahan kesehatan.

Baca Selengkapnya

UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 Digelar Rabu Besok, 70 Perusahaan Asing Bakal Hadir

9 Oktober 2023

UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 Digelar Rabu Besok, 70 Perusahaan Asing Bakal Hadir

UOB akan menggelar UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 pada hari Rabu mendatang di Jakarta. Akan ada 70 perusahaan asing menghadiri konferensi itu.

Baca Selengkapnya

Bulan Depan AIS Forum 2023 Digelar, Luhut Akan Pamer Cerita Sukses Indonesia

25 September 2023

Bulan Depan AIS Forum 2023 Digelar, Luhut Akan Pamer Cerita Sukses Indonesia

Luhut Binsar Padjaitan menjelaskan latar belakang Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Arcipelagic and Island States (KTT AIS) atau AIS Forum 2023.

Baca Selengkapnya

Fasilkom UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional AI se-Asia Pasifik 2023

9 Juni 2023

Fasilkom UI Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional AI se-Asia Pasifik 2023

Fasilkom UI siap menjadi tuan rumah dalam kegiatan "The Pacific Rim International Conference on Artificial Intelligence" 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa FKUI Juara International East Asian Medical Students' Conference 2023 di Nepal

16 Februari 2023

Mahasiswa FKUI Juara International East Asian Medical Students' Conference 2023 di Nepal

Juara diraih FKUI karena meneliti bagaimana Cold Water Immersion atau cryotherapy bermanfaat sebagai pertolongan pertama bagi penderita hipertemia.

Baca Selengkapnya

Ainaa, Mahasiswa Unpad Raih Best Speaker pada Konferensi Internasional di Turki

12 Desember 2022

Ainaa, Mahasiswa Unpad Raih Best Speaker pada Konferensi Internasional di Turki

Mahasiwa Unpad itu meraih prestasi sebagai penyaji terbaik atau "Best Speaker" pada Kegiatan international Conference Universal Islamic Event.

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Hadiri Konferensi Kerukunan Beragama di India

26 November 2022

Mahfud MD Hadiri Konferensi Kerukunan Beragama di India

Mahfud MD bersama sejumlah ulama berpengaruh di Indonesia akan menghadiri konferensi mengenai kerukunan antaragama di India.

Baca Selengkapnya

Bacakan Deklarasi Bandung, Bamsoet Gelorakan Pidato Bung Karno

26 Oktober 2022

Bacakan Deklarasi Bandung, Bamsoet Gelorakan Pidato Bung Karno

Sebanyak 15 negara dan perwakilan organisasi Islam dunia melahirkan kesepakatan yang tertuang dalam tujuh poin Deklarasi Bandung.

Baca Selengkapnya