TEMPO Interaktif, Beijing - Presiden Cina, Hu Jintao, memerintahkan angkatan lautnya bersiap menghadapi perang karena meningkatnya ketegangan regional akibat sengketa kelautan dan kampanye Amerika yang menyatakan dirinya sebagai kekuatan Pasifik.
“Angkatan laut harus mempercepat perubahan dan modernisasi dengan cara yang kuat, serta siap siaga untuk berperang untuk memberikan sumbangan yang lebih besar dalam mengawal keamanan nasional,” kata Hu Jintao di depan Komisi Militer Pusat, Selasa, 6 Desember 2011.
Komentar yang dipublikasikan di laman pemerintah Cina itu dilontarkan setelah Amerika dan negara-negara tetangga Cina mengutarakan kekhawatirannya terhadap ambisi angkatan laut Cina, khususnya di Laut Cina Selatan.
Sejumlah negara Asia bersaing mengklaim beberapa bagian wilayah Laut Cina Selatan, sedangkan Cina mengklaim seluruhnya. Wilayah itu diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang tinggi. Laut Cina Selatan adalah salah satu jalur perdagangan paling ramai di dunia. Vietnam dan Filipina menuduh Cina mendorong agresi di wilayah itu.
Namun, Pentagon memandang sebelah mata pernyataan Hu Jintao itu. Pentagon menyatakan Beijing punya hak untuk mengembangkan militernya, tetapi itu harus dilakukan dengan transparan. “Mereka berhak mengembangkan kemampuan militernya, seperti yang kami lakukan,” kata juru bicara Pentagon, George Little.
“Tidak ada yang mencari perlucutan di sini,” ujar juru bicara lainnya, Laksamana John Kirby. “Tentu saja kami tidak akan iri pada negara lain atas kesempatan ini. Angkatan laut kami selalu siap.”
Juru bicara pemerintah Amerika, Mark Toner, mengatakan pihaknya menginginkan hubungan militer lebih kuat dengan Cina. “Dan kami ingin melihatnya lebih transparan.”
Bulan lalu, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mengingatkan intervensi pasukan asing di wilayah regional yang disengketakan, termasuk di Laut Cina Selatan. Cina juga berencana menggelar latihan angkatan lautnya di Lautan Pasifik setelah Presiden Amerika Barack Obama menyatakan Amerika akan menambah jumlah personel marinirnya di Australia hingga 2.500 orang.
Tentara Pembebasan Rakyat, militer terbesar di dunia, utamanya adalah pasukan angkatan darat, tetapi angkatan lautnya memainkan peran yang penting ketika Cina menjadi tegas soal klaim wilayahnya.
AFP | SAPTO YUNUS
Berita terkait
Cina Blokir Whatsapp Menjelang Kongres Akbar Partai Komunis
27 September 2017
Cina telah memblokir aplikasi pesan WhatsApp?untuk memperketat keamanan menjelang kongres akbar Partai Komunis ke 19 pada awal Oktober mendatang
Baca SelengkapnyaAjaib, Wanita Cina Melahirkan Sambil Belanja di Pasar
6 September 2017
Sebuah rekaman mengejutkan yang menunjukkan bagaimana seorang wanita di Cina melahirkan bayi di jalanan sambil berdiri saat tengah berbelanja.
Baca SelengkapnyaIngin Jadi Tentara di Cina? Hentikan Hobi Masturbasi
25 Agustus 2017
Kementerian Pertahanan Cina menyebut hobi masturbasi membuat vena testis membesar
Baca SelengkapnyaCari Pengawal Pribadi di Cina Kini Semudah Cari Taksi Online
24 Agustus 2017
Aplikasi Jinyiwei memudahkan warga Cina memesan pengawal pribadi semudah memanggil taksi online
Baca SelengkapnyaKisah Haru Balita Temani Ibunya Jadi Sopir Taksi Malam di Cina
10 Agustus 2017
Li Shaoyun, sopir taksi malam, jadi sorotan netizen di Cina karena membawa anak balitanya saat bekerja dari senja hingga subuh sejak tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBelajar Sihir, Pejabat Partai Komunis Cina Dipecat
5 Agustus 2017
Dua pejabat Partai Komunis Cina dipecat setelah kedapatan berlatih sihir untuk menaikkan pangkat.
Baca SelengkapnyaLatihan Perang Besar-besaran, Cina Tutup Laut Kuning
5 Agustus 2017
Latihan perang Cina di dekat pantai Korea Utara diduga pesan untuk Amerika Serikat bahwa Pyongyang di bawah lindungan Beijing.
Baca SelengkapnyaGagal Capai Target, Staf Penjualan Dipaksa Minum dari Toilet
4 Agustus 2017
Perekam video yang viral di internet itu sempat ditahan polisi Cina selama empat hari
Baca SelengkapnyaHindari Utang Rp 49,4 Miliar, Perempuan Cina Sengaja Ubah Wajah
29 Juli 2017
Zhu Najuan, 59 tahun, mengubah wajahnya hingga terlihat 20 tahun lebih muda untuk menghindari kejaran polisi.
Baca SelengkapnyaHeboh Panda Disiksa, Netizen Cina Geram
29 Juli 2017
Dalam video yang beredar viral, anggota staf penelitian di Chengdu, Cina terlihat menyeret dan melempar bayi panda
Baca Selengkapnya