Al-Qaidah Mengaku Menculik Warga AS di Pakistan  

Reporter

Editor

Jumat, 2 Desember 2011 17:23 WIB

Majalah Inspire

TEMPO Interaktif, Dubai - Al-Qaidah mengaku bertanggung jawab terhadap penculikan seorang warga negara Amerika Serikat di Pakistan, Warren Weinstein. Kelompok ini meminta Weinstein ditukar dengan para tahanan. Al-Qaidah juga menuntut Amerika Serikat menghentikan serangan udara ke Pakistan.

Pemimpin Al-Qaidah, Ayman al-Zawahri, mengatakan di laman sebuah kelompok Islam bahwa seorang pemimpin senior Al-Qaidah di Pakistan yang dikenal dengan Attiyatullah tewas dalam serangan udara Amerika pada Agustus lalu.

Attiyatullah adalah militan asal Libya. Nama aslinya Jamal Ibrahim Ashtiwi al-Misrati. Ia lolos dari maut pada pengeboman pertama, tapi tewas bersama putranya, Issam, dalam pengeboman kedua pada 23 Agustus 2011.


Selama Amerika menahan mereka yang dituduh berhubungan dengan Al-Qaidah dan Taliban, kami akan menahan pria yang aktif dalam bantuan Amerika ke Pakistan sejak 1970-an,” kata Zawahri, Kamis malam, 1 Desember 2011.

Warren Weinstein, 70 tahun, pakar pengembangan asal Amerika, diculik di Lahore pada Agustus lalu. Ia bekerja di sebuah proyek di wilayah selatan Pakistan tempat pasukan keamanan Pakistan bertempur melawan kelompok gerilyawan muslim selama bertahun-tahun.

Zawahri meminta Weinstein ditukar dengan seluruh simpatisan Al-Qaidah dan Taliban yang ditahan Amerika, termasuk mereka yang ditahan di Guantanamo. Dari para tahanan yang diminta dibebaskan ada Ramzi Yousef, yang ditahan Amerika atas pengeboman World Trade Center pada 1993, dan Sheikh Omar Abdel Rahman, yang dihukum seumur hidup karena didakwa merencanakan penyerangan terhadap markas Perserikatan Bangsa Bangsa dan ikon kota New York lainnya.


Masalah Anda bukan dengan kami, tapi dengan (Barack) Obama. Kami mengajukan permintaan yang adil. Jadi teruslah menekan Obama, jika Anda ingin anggota keluarga Anda dikembalikan,” kata Zawahri yang ditujukan kepada keluarga Weinstein.

Dia juga meminta Amerika Serikat dan sekutunya menghentikan serangan terhadap Pakistan, Afganistan, Yaman, Somalia, dan Gaza.

REUTERS | SAPTO YUNUS




Advertising
Advertising

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya