Militer Setuju Kabinet Mesir Mundur

Reporter

Editor

Rabu, 23 November 2011 05:09 WIB

Massa anti-Mubarak membawa poster bergambar Mubarak di tali gantungan di luar kompleks Akademi Polisi Militer di Kairo, Mesir (3/8) saat berlangsungnya persidangan Husni Mubarak. Mubarak disidangkan atas tuduhan korupsi dan memerintahkan pembunuhan terhadap pengunjuk rasa saat berusaha menggulingkan dia. AP/Nasser Nasser

TEMPO Interaktif, KAIRO- Ketua Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata (SCAF) yang berkuasa di Mesir, Marsekal Mohamed Hussein Tantawi, pada Selasa 22 November 2011 malam atau Rabu 23 November 2011 dini hari WIB, menyatakan menerima pengunduran diri kabinet Mesir yang dipimpin oleh Perdana Menteri Essam Sharaf.


"SCAF menerima pengunduran diri kabinet, tetapi meminta PM Sharaf dan jajarannya untuk tetap menjalankan tugas-tugasnya hingga terbentuk kabinet baru," kata Tantawi dalam pidato yang disiarkan langsung oleh televisi dan radio setempat.


Pidato penguasa Mesir itu dilakukan setelah pertemuan dengan kekuatan politik, termasuk Ikhwanul Muslimin, di tengah aksi unjuk rasa sejuta demonstran di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo dan sejumlah kota di negeri piramida itu.


Tantawi menyatakan, pemilihan parlemen tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal, yaitu pada 28 November pekan depan. Pemilihan presiden akan dilangsungkan sebelum akhir Juni 2012.


PM Sharaf pada Senin 21 November 2011 mengajukan pengunduran diri kabinet kepada SCAF akibat desakan dari pemrotes yang melancarkan aksinya sejak Sabtu 19 November 2011,


Advertising
Advertising

Aksi protes tersebut menewaskan sedikitnya 35 orang akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di Bundaran Tahrir dan sejumlah kota seperti di Iskandariyah, Ismailiah, Suez, Mansourah dan Souhag.


Marsekal Tantawi kembali membantah rumor bahwa tentara berusaha mempertahankan kekuasaan dengan mengulur-ulur waktu pemilihan umum.


"Militer tetap pada sikap semula bahwa tidak akan mempertahankan kekuasaan dan senantiasa akan mematuhi konstitusi untuk menyerahkan kekuasaan kepada sipil sesuai pilihan rakyat," katanya.


SCAF mengambil alih kekuasaan menyusul pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak pada 11 Februari lalu.


Tantawi menegaskan bahwa tentara tidak akan berpihak kepada individu atau kelompok tertentu, tetapi bekerja sesuai amanat konstitusi. SCAF juga menyatakan penyesalan atas bentrokan antara aparat keamanan dan demonstran yang menelan korban jiwa.


WDA |AP | ANT

Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya