TEMPO Interaktif, Kenya siap mengirimkan tentara tambahan untuk memperkuat pasukan Uni Afrika (AU) guna menghadapi serangan kelompok Islam garis keras di sana. Demikian keterangan Menteri Luar Negeri Kenya, Moses Wetangula, kepada pers.
Bulan lalu, Kenya melancarkan serangan militer ke Somalia setelah al-Shabab, organisasi Islam bersenjata, terlihat memasuki wilayah perbatasan yang menyeberang dari Somalia.
Namun, tuduhan pemerintah Kenya langsung dibantah al-Shabab. Saat ini, sebanyak sembilan ribu pasukan Uni Afrika berada di Somalia, namun hanya dibatasi boleh bergerak di ibu kota Mogadishu.
Al-Shabab yang dikenal sebagai organisasi yang memiliki kaitan dengan gerakan bersenjata Al-Qaidah telah menguasai hampir seluruh bagian selatan dan pusat Somalia.
Menurut Wetangula kepada BBC, untuk mencegah gerakan mereka tidak meluas, Kenya perlu mengirimkan pasukan tambahan buat Uni Afrika.
"Kami telah menyiapkan pasukan yang siap dipanggil kapan saja. Kenya memiliki banyak batalion dengan kekuatan masing-masing 1.000 serdadu. Mereka siap begabung dengan pasukan dari Uganda, Burundi, dan Djibouti demi menjaga perdamaian di Somalia," ujarnya kepada BBC Program Jaringan Afrika. "Itu (pengiriman) tidak terlalu sulit," tambahnya.
BBC | CA
Berita terkait
Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas
13 Agustus 2017
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum
Baca SelengkapnyaTragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca
1 Februari 2017
Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.
Baca SelengkapnyaAl-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya
28 Januari 2017
Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.
Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS
28 Oktober 2016
Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.
Baca SelengkapnyaMalala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya
13 Juli 2016
Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya
19 Februari 2016
Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.
Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen
21 Januari 2016
Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.
Baca SelengkapnyaSerangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen
22 Desember 2015
Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.
Baca Selengkapnya50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba
3 September 2015
Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.
Baca SelengkapnyaIngin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer
17 Juli 2015
Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".
Baca Selengkapnya