TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta terlihat lebih tua daripada usianya yang 62 tahun. Kedua pipinya tak lagi kencang ketika tersenyum.
Sama ketika ditemui di Dili, lima tahun lalu, Horta mengeluhkan masalah komunikasi di negaranya. “Perlu 2-3 hari baru saya terima,” katanya.
Ia pun mengatakan negaranya masih kesulitan listrik. Rumahnya di kawasan Pasir Putih, Dili, juga tidak luput dari giliran mati listrik. “Saya pernah pulang sore, orang rumah bilang mati lampu sampai besok pagi,” ujarnya tersenyum.
Horta menerima tim Tempo dalam wawancara khusus sejam di tempatnya menginap, di lantai 18 Hotel Borobudur, kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa pagi, 15 November 2011. Berikut sebagian wawancara itu.
Apa yang Anda bahas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?
Kami akan membicarakan permohonan kami untuk bergabung dengan ASEAN. Semua anggota ASEAN setuju Timor Leste menjadi anggota ASEAN, kecuali Singapura. Jika Indonesia bilang Timor Leste bisa bergabung, semua anggota seharusnya sepakat.
Bagaimana dengan gagasan Australia untuk mendirikan pusat penahanan bagi imigran gelap di Timor Leste?
Posisi kami sangat mudah dan prinsipil. Kami tidak akan pernah memulangkan orang-orang yang kabur dari kekerasan dan sangat miskin. Saya mengusulkan tiap kasus diproses dalam enam bulan. Mereka harus dikirim ke negara tujuan, paling lambat dalam tiga tahun. Selama itu, mereka boleh tinggal secara terhormat di Timor Leste, bukan di dalam kamp tahanan. Mereka boleh bepergian di Timor Leste. Mereka boleh bekerja atau menyekolahkan anak-anak mereka. Semua pengeluaran, termasuk infrastruktur dan personel, akan ditanggung oleh pemerintah Australia.
Anda tidak berniat menikah lagi?
Saya orang yang tidak begitu populer di dunia karena tidak ada yang mau menikah dengan saya (seraya tertawa). Tiap kali menjalin hubungan, selalu gagal. Saya orang paling tidak beruntung di muka Bumi.
Menurut Anda, perlu ada syarat buat presiden berikutnya agar punya ibu negara?
Masyarakat kami menerima saya walau tidak mempunyai ibu negara. Bagi saya, ibu negara adalah perempuan-perempuan miskin. Saya memperlakukan mereka seperti ibu negara sebenarnya.
Berita terkait
Fretelin Klaim Menang Pemilu Timor Leste
25 Juli 2017
Fretelin mengklaim sebagai pemenang pemilu legislatif Timor Leste.
Baca SelengkapnyaPerkenalkan, Lu Olo Pemenang Pemilu Presiden Timor Leste
21 Maret 2017
Pemilu 2017 merupakan pemilu presiden Timor Leste ketiga yang diikuti Lu Olo.
Baca SelengkapnyaPemilu, Lu Olo Dipastikan Jadi Presiden Timor Leste
21 Maret 2017
Dengan hasil suara mencapai 57,63 persen, Lu Olo dipastikan akan menjabat sebagai Presiden Timor Leste menggantikan Taur Matan Ruak.
Baca SelengkapnyaLu Olo Unggul Sementara di Pilpres Timor Leste
21 Maret 2017
Calon Presiden Franssico Guteres alias Lu Olo sementara unggul
dalam pemilu presiden atau pilpres Timor Leste yang digelar
Senin lalu
Pemilu Presiden, Presiden Timor Leste Antre 15 Menit
20 Maret 2017
Presiden Timor Leste Tuar Matan Ruak dan mantan Presiden Ramos Horta harus antre hingga 15 menit untuk menggunakan hak pilihnya di pemilu presiden.
Baca SelengkapnyaPemilu Presiden, Warga Timor Leste Antusias Gunakan Hak Pilih
20 Maret 2017
Sekitar 700 ribu warga Timor Leste di Timor Leste pada Senin,
20 Maret 2017 berbondong- bondong mendatangi TPS untuk memilih
Presiden Timor Leste
Pilpres Timor Leste, Fransico dan Antonio Klaim Menang 1 Putaran
20 Maret 2017
Lu Olo, yang sudah tiga kali bertarung memperebutkan kursi presiden, selalu menang pada pemilihan putaran pertama, tapi kalah di putaran kedua.
Baca SelengkapnyaPemilu Timor Leste, Ribuan Warga Dilli Pulang Kampung
19 Maret 2017
Ribuan warga di Kota Dilli, Timor Leste sudah kembali ke kampung halamannya agar bisa menggunakan hak pilihnya dalam pemilu presiden 20 Maret 2017.
Baca SelengkapnyaPemilu Timor Leste, Kandidat dari Fretelin dan Demokrat Bersaing
19 Maret 2017
Pemilu Timor Leste, dua dari delapan kandidat presiden berpeluang melaju ke putaran kedua,yakni Lu Olo dan Antonio.
Baca SelengkapnyaDelapan Kandidat Bertarung di Pemilu Presiden Timor Leste
17 Maret 2017
Sebanyak delapan kandidat Presiden Timor Leste akan bertarung pada pemilu yang digelar pada Senin, 20 Maret 2017.
Baca Selengkapnya