Parlemen Thailand Tantang Debat Soal Banjir

Reporter

Editor

Selasa, 8 November 2011 04:02 WIB

Pabrik perakitan mobil Honda yang terendem banjir di kawasan industri Rojana, Ayutthaya, Thailand, (30/10). AP/Kyodo News

TEMPO Interaktif,BANGKOK:- Sebanyak 63 senator kemarin mengajukan sebuah mosi untuk mengundak debat umum di Senat agar pemerintah menjelaskan penanganan bencana banjir. Para senator, yang dipimpin Somchai Sawaengkarn, Surachai Liangboonlertchai, Rosana Tositrakul, dan Surajit Chiravej, memasukkan mosi di bawah konstitusi Ayat 161 kepada Ketua Senat Theeradet Meepian.




Dalam mosi, pemerintah lewat Komando Operasi Bencana Banjir telah terbukti tak becus merawat para korban banjir dan menunjukkan inefisiensi dalam penanganan problem, menyebabkan lebih dari 3 juta warga terkena dampak berat dan akibat terganggunya perekonomian.



Somchai mendesak pemerintah segera berkoordinasi dengan Senat merancang tanggal debat umum sebelum sesi parlemen saat ini berakhir pada 28 November mendatang.



Banjir Bangkok memang kian luas. Pemerintah kemarin melansir perintah evakuasi bahwa sepertiga dari 12 juta warga Ibu Kota Bangkok agar meninggalkan rumah mereka. Perintah itu buat 11 distrik dari 50 distrik di Bangkok. Perintah tidak harus dipatuhi, dan banyak warga memilih bertahan tinggal di lantai-lantai atas rumahnya buat melindungi harta bendanya.



Sementara itu, Perdana Menteri Yingluck Shinawatra menggambarkan rumor “penuh warna” bahwa 111 mantan eksekutif Partai Thai Rak Thai (TRT), yang hampir menyelesaikan lima tahun pelarangan berpolitik, tidak nyaman dengan penanganannya terhadap bencana banjir dan ingin mengganti dirinya.



Advertising
Advertising

Hal itu diungkapkannya setiba di Pusat Operasi Penanganan Banjir di gedung Kompleks Energi Kementerian Energi Thailand, di Bangkok. Yingluck membantah rumor bahwa para anggota yang disebut “Perwakilan Nomor 111” ingin menggantikan dirinya dengan Wakil Perdana Menteri Chalerm Yubamrung atau Menteri Kehakiman Pracha Promnok.



Menurut rumor, para mantan petinggi TRT takut Yingluck, yang sulit menangani krisis banjir, bakal menggerus popularitas pemerintahan Partai Pheu Thai.




Senator Rosana Tositrakul, yang dimintai komentar tentang hal tersebut, menyatakan Yingluck tidak bisa sendirian disalahkan. Seluruh birokrasi telah menunjukkan dirinya tidak efektif.




BANGKOK POST | THE GUARDIAN | THE STAR | DWI ARJANTO

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya