Bantu Qadhafi Kabur, Perusahaan Inggris Diselidiki

Reporter

Editor

Jumat, 4 November 2011 12:52 WIB

Moammar Qadhafi. AP/Pier Paolo Cito

TEMPO Interaktif, Johanesburg - Badan Intelijen Afrika Selatan sedang menyelidiki sebuah perusahaan Inggris yang diduga membantu rencana Muammar Qadhafi keluar dari Libya. Menurut seorang intel senior, dinas rahasia juga menyelidiki seorang perempuan di Kenya yang diduga merekrut serdadu bayaran asal Afrika Selatan untuk melancarkan rencana pelarian itu.

Seperti diberitakan The Telegaph, Jumat, 4 November 2011, sebuah perusahaan yang menyediakan petugas keamanan diduga bertindak sebagai agen ganda. Mereka juga membantu NATO menunjukkan posisi konvoi mobil Qadhafi di Sirte yang berujung pada tewasnya bekas pemimpin Libya yang nyentrik itu.

Penyelidikan ini memicu ketegangan hubungan antara London dan Pretoria. Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma beberapa kali bertentangan dengan pihak Barat atas keterlibatan mereka di Libya. Zuma menuding negara-negara Barat memaksakan perubahan rezim secara ilegal.

Sejumlah 50 serdadu bayaran, termasuk 19 warga Afrika Selatan, dilaporkan memasuki Libya dengan perintah menyelundupkan mantan diktator Libya itu menyeberangi perbatasan Niger dari Sirte. Di antara para serdadu itu disebut-sebut anggota tim yang dipimpin bekas perwira pasukan khusus Inggris (SAS), Simon Mann, dalam “kudeta Wonga” untuk menggulingkan diktator Republik Equatorial Guiena, sebuah negara di Afrika Tengah.

Danie Odendaal, bekas anggota kepolisian Afrika Selatan yang ikut dalam misi Libya, mengatakan dia tiba di Sirte sehari sebelum Qadhafi ditangkap. Dia percaya akan menggiring Qadhafi keluar Libya secara diam-diam dengan izin NATO. “Kami semua percaya mereka (NATO) menginginkan dia (Qadhafi) keluar dari Libya,” ujar Odendaal kepada surat kabar Rapport.

Dia mengaku melihat percakapan antara perekrutnya dan Qadhafi. Eks pemimpin Libya itu mengatakan ingin tinggal di tempat yang hangat seperti gurun pasir di Afrika Selatan. Qadhafi mengatakan lebih suka bila tinggal di tenda.

Namun, menurut Odendaal, misi itu gagal total. Dua serdadu bayaran asal Afrika Selatan tewas bersama Qadhafi dan beberapa orang lainnya cedera serius. “Itu pesta pora yang memalukan,” kata Odendaal.

Odendaal dan sejumlah ahli keamanan menduga perusahaan yang menerima kontrak dari Qadhafi “menjual mereka” ke NATO.

SAPTO YUNUS | THE TELEGRAPH




Advertising
Advertising

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya