TEMPO Interaktif, Bangkok - Banjir di Thailand telah memasuki sisi utara Bandar Udara Don Mueang, Bangkok, yang digunakan untuk operasi domestik, Selasa, 25 Oktober 2011. Akibatnya, satu maskapai penerbangan ditunda penerbangannya.
Patee Sarasin, Nok Air CEO, mengatakan maskapai penerbangan berhenti beroperasi hingga 1 November 2011 di Don Mueang. Sedangkan, penerbangan yang telah berangkat ke kota-kota lain akan diarahkan ke Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, gerbang internasional utama negara itu.
Sementara Yingluck Shinawatra, Perdana Menteri Thailand mengatakan akan memindahkan atau merelokasi Bandar Udara Don Mueang lokasi yang aman. "Kami berpikir untuk pindah, meskipun tidak ada banjir di dalamnya. Kita masih menghadapi gangguan transportasi di luar sana. Kami akan membahas masalah ini pada pertemuan kabinet," katanya.
Dalam keputusan lain, Pemerintah Thailand menyatakan pada 27-31 Oktober 2011 dijadikan hari libur khusus di bagian negara. Menteri Pariwisata Chumphol Silpa-archa mengatakan, setelah rapat kabinet akan ada liburan di 21 provinsi, termasuk Bangkok. "Ini berarti, sekolah, bisnis, dan kantor pemerintah akan ditutup selama lima hari," katanya.
Pusat Krisis Banjir mengatakan tingkatan air di provinsi utara Bangkok stabil dan mulai mereda. Namun, limpasan besar masih tertahan bantalan di atas kota ketika mengalir ke selatan menuju Teluk Thailand.
Pihak berwenang telah menyatakan tujuh dari 50 ibu kota kabupaten, terletak di utara dan barat laut, di zona-zona risiko dan mengalami banjir kecil. Di bagian utara Bangkok, seluruh provinsi telah dibanjiri dan merobohkan kawasan industri besar. Setidaknya 640 ribu orang kehilangan pekerjaan sementara.
Perusahaan-perusahaan besar Jepang, seperti Toyota Motor Corp, Sony Corp dan Nikon Corp telah menutup operasi. Kerugian akibat banjir ini ditaksir lebih dari US$ 6 miliar. Banjir Thailand ini merupakan terburuk dalam lima dekade dan telah menewaskan sedikitnya 356 orang.
Al JAZEERA I YOHANES SEO
Berita terkait
Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina
18 November 2018
Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.
Baca Selengkapnya110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini
26 Oktober 2017
Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.
Baca SelengkapnyaThaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand
30 Agustus 2017
Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.
Baca SelengkapnyaYingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya
27 Agustus 2017
Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.
Baca SelengkapnyaHebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand
11 Agustus 2017
Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat
Baca SelengkapnyaUU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun
20 Juli 2017
Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.
Baca SelengkapnyaHina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun
11 Juni 2017
Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.
Baca SelengkapnyaKarena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook
16 Mei 2017
Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn
Baca SelengkapnyaFB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato
11 Mei 2017
FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.
Baca SelengkapnyaAnggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi
28 April 2017
Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.
Baca Selengkapnya