TEMPO Interaktif, Tunis - Partai Islam moderat, Partai Ennahda, mengklaim memenangkan pemilihan umum Tunisia pada Senin, 24 Oktober 2011, setelah hasil penghitungan pendahuluan menunjukkan partai itu memenangkan bagian suara terbesar.
Keberhasilan Partai Ennahda diperkirakan akan memperkuat partai-partai Islam lainnya di Afrika Utara dan Timur Tengah, meskipun Ennahda bersikeras pendekatannya terhadap syariah atau hukum Islam adalah konsisten dengan tradisi progresif Tunisia, terutama mengenai hak-hak perempuan.
Pejabat Partai Ennahda memperkirakan partainya memperoleh paling sedikit 30 persen dari 217 kursi dalam konstitusi baru. Perkiraan lainnya menempatkan suara partai itu mendekati 50 persen. Hasil resmi diharapkan dirilis pada hari Selasa.
Pengamat internasional memuji pemilihan tersebut sebagai pemilihan yang bebas dan adil. Mereka menekankan partai-partai dalam pemerintahan baru harus bekerja sama dan menjaga hak-hak perempuan.
Tidak ada pengumuman resmi tentang hasil pemilu domestik pada hari Senin, tapi media Tunisia menampilkan hasil dari lembaga poling individu. Hasilnya menunjukkan Ennahda atau Partai Renaisans menjadi kekuatan politik dominan di negara itu, dengan menempati posisi pertama di hampir setiap konstituen.
Ennahda mengambil setengah dari 18 kursi yang dicadangkan bagi warga Tunisia yang tinggal di luar negeri dalam hasil awal resmi yang dirilis Senin. Dua partai kiri-tengah mengambil tujuh kursi lainnya. Distribusi kursi itu diperkirakan juga terjadi di dalam negeri.
"Ennahda telah mengambil tempat pertama pada tingkat nasional dan pada tingkat konstituen," kata Abdel Hamid Jelassi, manajer kampanye partai, pada konferensi pers di luar kantor pusatnya di tengah pendukungnya.
Dalam setengah abad sejak kemerdekaannya dari Prancis tahun 1956, Tunisia praktis menjadi negara satu partai hingga rakyat Tunisia mengusir Presiden Zine El Abidine Ben Ali pada Januari setelah sebulan pemberontakan rakyat. Sembilan bulan dilanda kerusuhan, demonstrasi, dan perdebatan politik di negara berpenduduk 10 juta itu, mendahului pemilu hari Minggu.
Anggota dewan terpilih akan memiliki peran sangat penting dalam membangun demokrasi yang baru di Tunisia. Mereka tidak hanya akan menunjuk pemerintah sementara yang baru, tapi juga menulis konstitusi yang akan menentukan bagaimana negara itu akan berjalan.
TELEGRAPH | EZ
Berita terkait
Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19
27 Januari 2021
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia
Baca SelengkapnyaWaswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika
18 Desember 2020
Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.
Baca SelengkapnyaWHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19
30 November 2020
WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.
Baca SelengkapnyaGajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika
9 Oktober 2020
Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.
Baca SelengkapnyaStudi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air
26 Juli 2020
Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.
Baca SelengkapnyaKematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius
6 Juli 2020
Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.
Baca SelengkapnyaDidesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS
15 Juni 2020
Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.
Baca Selengkapnya54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd
15 Juni 2020
Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.
Baca SelengkapnyaProtes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris
10 Juni 2020
Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.
Baca SelengkapnyaVirus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya
24 Mei 2020
WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...
Baca Selengkapnya