TEMPO Interaktif, Tripoli - Pemimpin senior Dewan Transisi Nasional (NTC) bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Cinton, Selasa 18 Oktober 2011. Dalam kunjungan di Tripoli itu Clinton berjanji akan membantu Libya membangun kembali negara yang sempat porak poranda akibat perang saudara.
“Ini kemenangan bagi Libya. Masa depan terbentang bagi Anda,” kata Clinton dalam junpa pers seusai pertemuan dengan Mahmoud Jibril, Ketua Dewan Eksekutif NTC. Dalam kesempatan tersebut Jibril mengatakan kedua belah pihak sepakat membentuk sebuah badan kerja sama.
Pada tahap pertama, menurut Clinton, fokus utama adalah masalah keamanan. “Kami akan memberikan bantuan dana untuk Libya,” ucap Clinton. Setidaknya Amerika Serikat akan memberikan US$ 40 juta atau sekitar Rp 353 miliar. Selain itu Clinton juga berjanji membantu Libya untuk menghancurkan senjata kimia yang dimiliki mantan pemimpin Libya, Muammar Qadhafi.
Sementara itu Clinton juga menyebutkan Washington akan melakukan kerja sama ekonomi yang lebih luas, pertukaran budaya dan pendidikan, serta perbaikan sosial di Libya. Bagi para korban luka perang yang membutuhkan perawatan khusus,Clinton berjanji akan membawa mereka ke Amerika Serikat.
Kedatangan Clinton sehari setelah kedatangan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague. Sesaat setelah pejuang NTC memastikan kejatuhan rezim Qadhafi dari persembunyian terakhir mereka di Bani Walid dan Sirte.
L XINHUA | SITA
Berita terkait
Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas
10 September 2018
Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.
Baca SelengkapnyaTrump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara
18 Mei 2018
Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.
Baca SelengkapnyaSempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan
11 Juni 2017
Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.
Baca SelengkapnyaISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya
28 Februari 2017
Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.
Baca SelengkapnyaBulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya
22 Februari 2017
Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.
Baca SelengkapnyaLibya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa
5 Februari 2017
Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.
Baca SelengkapnyaGara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas
21 November 2016
Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.
Baca SelengkapnyaTragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper
3 Oktober 2016
"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."
Baca SelengkapnyaLibya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS
17 Agustus 2016
"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.
Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya
2 Agustus 2016
Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).
Baca Selengkapnya