Ahmadinejad Berpidato di PBB, 30 Diplomat Walk Out
Jumat, 23 September 2011 09:40 WIB
TEMPO Interaktif, New York - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad benar-benar memanfaatkan peluang ketika dia berpidato di depan Sidang Umum Dewan Keamanan PBB, Rabu, 22 September 2011 waktu setempat.
Pemimpin Negeri Mullah ini menggunakan masa pidatonya untuk mengkritik Amerika Serikat atas pembunuhan Usamah bin Ladin yang dituduh sebagai otak peristiwa 11 September. Namun demikian, tak urung lebih dari 30 utusan negara, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, keluar ruangan.
Selain itu, Ahmadinejad tak luput juga mengutuk sikap Barat, menyerang Israel, dan mempertanyakan masalah Holocaust. Pidato Presiden Iran ini disampaikan sehari sebelum PBB membahas masalah keangotaan Palestina di badan dunia itu, serta tuntutan menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat penuh.
Dalam pidato yang disampaikan dengan semangat, Ahmadinejad menuduh bangsa Barat "memperlemah sejumlah negara dengan intervensi militer, menghancurkan infrastruktur, dan menjarah sumber kekayaan alam sehingga membuat mereka tergantung."
Pemimpin Iran ini juga mencerca kematian Bin Ladin seraya menyebutkan bahwa Amerika Serikat "telah membunuh pelaku kejahatan utama (11 September) dan membuang jasadnya ke dalam laut."
Dia tambahkan, "Bukankah masuk akal jika membawa persoalan ini ke pengadilan terbuka sehingga bisa diketahui siapa sesungguhnya di balik serangan menara kembar World Trade Centre?"
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan kepada wartawan di dalam kabin pesawat Air Force One bahwa justru Ahmadinejad melakukan "penganiayaan yang keji" terhadap rakyatnya sendiri.
Sedangkan Perdana Menteri Inggris David Cameron menggunakan kesempatan pidatonya di PBB untuk menghantam balik Iran. "Mereka melakukan apa saja yang bisa dilakukan untuk menghindari perhatian media," ujarnya.
Acara yang digelar badan dunia di New York itu diwarnai demonstrasi ratusan orang terhadap kehadiran Presiden Iran. Mereka sengaja menggeruduk markas besar PBB dengan membawa poster besar, salah satunya bertuliskan "Jatuhkan Republik Islam Iran."
Menteri Luar Negeri Israel yang memboikot pidato Presiden Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Sekali lagi, Presiden Iran menyampaikan sebuah pesan permusuhan terhadap berbagai bangsa, mengancam perdamaian, dan keamanan dunia."
Dewan Keamanan PBB akan menggelar Sidang Umum pada Jumat ini dengan agenda pokok pembahasan proposal Palestina sebagai sebuah negara merdeka dan berdaulat penuh. Amerika Serikat mengancam akan menveto keputusan Dewan.
BBC | CA